Frustasi Karena Penyakit Menahun, Dadi Warga Purwakarta Gantung Diri

Foto : Petugas meninjau langsung tempat kejadian perkara di depan rumah korban, Rabu (13/2/2019).

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Diduga karena frustasi dengan penyakit menahun yang dideritanya, seorang pria paruh baya, Dadi (55) mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Dadi diketahui merupakan warga Kampung Sindangsari, Desa Parakanlima, Jatiluhur, Purwakarta.

“Diduga disebabkan karena korban memiliki riwayat penyakit Diabetes yang sudah lama diidapnya, dan terganggu juga jiwanya,” kata Kapolsek Jatiluhur, Kompol Deni Hamari saat meninjau langsung tempat kejadian perkara di depan rumah korban, Rabu (13/2/2019).

Baca Juga  87 Pelanggar Prokes Terjaring Operasi Gabungan di Purwakarta

Dirinya pun mendapat informasi karena yang bersangkutan sering kali frustasi akan penyakitnya. Korban diketahui sering keluar rumah tanpa tahu pergi kemana, hingga sering kali dicari oleh pihak keluarga maupun tetangganya.

Namun saat pagi tadi, korban ditemukan telah menggantungkan dirinya di sebuah saung, yang tidak jauh dari rumahnya. Deni menjelaskan bahwa bapak tiga anak itu ditemukan pertama kali oleh istrinya, Tati, selepas subuh.

“Karena saat bangun, suaminya sudah tidak ada di kamar, diperkirakan keluar pukul 05.00 WIB. Saat dicari ternyata ditemukan di sebuah saung, sekitar pukul 06.00 WIB,” ucapnya.

Baca Juga  Pengamat Hukum Pidana: Nantinya Ada Perluasan Dari Sisi Kasus Pencabulan

Diketahui, setelah diturunkan dari tali yang menjerat lehernya, Dadi masih tampak bernafas, namun dalam keadaan kritis. Korban pun sempat dibawa ke rumahnya oleh warga sekitar, namun nyawanya tidak berhasil di tolong sesaat setelah diletakkan di ruang tengah rumahnya.

Sementara itu di lokasi yang sama, Kepala Desa Parakanlima, Jaya Permana mengaku bahwa korban adalah sosok yang baik. Dia menduga bahwa selain karena penyakitnya, warganya itu bunuh diri karena rasa frustasi.

Baca Juga  Kesal Barang Bukti Motor Dipakai, IRT Ini Curhat di Medsos

Namun bukan karena adannya masalah dengan keluarga maupun tetangga sekitar. “Kalau ditanya kenapa keluar rumah hingga waktu yang lama, korban sering menjawab sudah tidak kuat menerima penyakitnya. Dia sosok yang baik,” ujar Jaya.

Meski telah ada pihak kepolisian dari unit identifikasi, pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum maupun autopsi kepada korban. Kepolisian yang datang pun hanya melakukan olah TKP di saung yang menjadi tempat korban bunuh diri.

Dadi pun langsung dimandikan dan dimakamkan, tidak lama setelah ditemukan dan dinyatakan telah meninggal dunia.(dik)