Densus 88 Geledah Rumah Terduga Fasilitator Teroria Bom Sarinah di Jatiluhur Purwakarta
Foto : Densus 88 Polri dan anggota Polres Purwakarta saat menggeledah rumah IS terduga fasilitator bom sarinah di Kampung Ciwaru RT 08 RW 03 Desa Cibinong Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) menggeledah dua rumah milik terduga fasilitator teroris Bom Thamrin berinisial IS (35) di Kampung Ciwaru RT 08 RW 03 Desa Cibinong Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (13/2/2016) sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat penggeledahan, puluhan anggota Densus 88 memeriksa seluruh isi rumah dan mencari barang-barang yang dapat dijadikan alat bukti untuk rangkaian pengembangan penyidikan. Proses penggeledahan yang berlangsung singkat itu juga diback up aparat Polres Purwakarta dan disaksikan oleh Kepala Desa Cibinong.
Di lokasi, Kapolres Purwakarta AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko di Purwakarta mengungkapkan, IS diduga berperan sebagai fasilitator yang turut serta membantu kegiatan teroris di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Penggeledahan ini, sambung Trunoyudo, merupakan rangkaian pengembangan penyidikan dari penangkapan IS di daerah Sumedang kemarin.
“Alat bukti yang ditemukan sudah diinventarisir dan didokumentasikan, namun apa saja yang ditemukan dan disita tidak bisa saya sampaikan, secara teknis informasi ada pada densus 88,” jelas Kapolres usai penggeledahan.
Menurutnya, lokasi Purwakarta merupakan daerah geografis dan strategis menuju Bandung, Jakarta dan wilayah Jawa Tengah. “Sangat mungkin dipilih sebagai daerah transit,” ujar dia.
Dirinya mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan selama 24 jam tamu wajib lapor dan sistem siskamling agar diterapkan dan diberdayakan kembali.
Di lokasi yang sama, Kepala desa Cibinong, Suhendar mengatakan, Iwan Sobirin (IS) merupakan warga asli desanya. Rumah itu sudah dalam keadaan kosong dan semua keluarganya sudah tidak ada.
“Saat penggeledahan, di dalam rumah ditemukan buku-buku tentang keagamaan, sejumlah pakaian dan sepujuk senjata api rakitan dorlok,” ungkap Kades.
Ia menambahkan, pasca kejadian Bom Thamrin, IS dan keluarganya masih menghuni rumah ini. Bahkan, lanjut Suhendar, kemarin-kemarin ia masih ketemu dengan IS, yang dulu aktivitasnya berjualan di warung tapi sekarang sudah dijual.
“Dalam kehidupan bertetangga, IS terkesan sedikit tertutup dengan warga lain, kurang berkomunikasi,” akunya.(jem)