Cabuli Anak di Bawah Umur, CM Terancam 15 Tahun Penjara

Foto : Tersangka CM saat diperiksa di Mapolres Purwakarta.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Kasus pencabulan anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Purwakarta.

Pelaku pencabulan anak di bawah umur, CM (37) mengaku awalnya tak memiliki hasrat untuk melakukan tindak asusila ini. Korban tak lain merupakan pegawai CM.

Korban bekerja kepada tersangka menjadi pelayan di rumah makan di Rest Area 88 arah Bandung. 

CM mengaku awalnya dirinya hanya memegang-megang badan korban yang masih berusia 14 tahun dengan alas selimut.

Baca Juga  Saat Antre di Kasir Minimarket, Advokat Ini Lepaskan Tembakan ke Udara

“Karena korban mengeluh sakit perut akhirnya saya tawarkan untuk ajak pijat secara bergantian,” kata CM kepada di Mapolres Purwakarta, Selasa (14/1/2020).

Ketika disinggung terkait dirinya menyukai sesama jenis, CM pun mengakuinya. Dia mengatakan, sebelum menikah atau tepatnya SMA sempat memiliki perasaan kepada sesama jenis.

“Dulu suka ke sesama jenis sebatas mengagumi tapi belum sampai pacaran dengan sesama jenis. Sebatas suka saja,” ujarnya.

Baca Juga  Warga Kelurahan Beji Depok Tolak SSA

Tersangka saat ini telah menikah selama 11 tahun dan dikaruniai dua orang anak SD dan TK.

Tersangka CM dijerat dengan pasal 82 tentang perlindungan anak dengan ancaman penjara 15 tahun.

Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Handreas Ardian melalui Kanit PPA, Ipda Suherlan, atas laporan dari bibi korban yang mendapatkan aduan dari korban tersebut.

“Korban ini memang tinggalnya dengan bibinya karena orangtuanya ada di Jakarta. Pelaku berdasar pemeriksaan dan pengembangan kami lakukan kejadian ini baru sekali,” katanya.

Baca Juga  Polres Purwakarta Tes Urine Puluhan Sopir Bus dan Truk

Adapun kronologis kejadian, Ipda Suherlan menyebut pelaku melakukan aksinya pada malam hari pukul 23.00 tanggal 19 November 2019.

Korban itu merupakan pembantu di tempat warung makan si pelaku yang baru bekerja selama sehari. 

“Pelaku sebelumnya memang posting menerima lowongan pekerjaan sebagai pelayan, akhirnya korban bekerja di sana karena bibi korban kenal dengan pelaku,” ujarnya.(dik)