Foto : Ilustrasi.ISTIMEWA

DEPOK, headlinejabar.com

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kota Depok, Jawa Barat, Athar Susanto membantah isu adanya pembatasan premium untuk wilayah Kota Depok.

“Tidak benar kalau ada pembatasan premium yang katanya di alihkan ke pertalite yang benar adalah karena adanya karena kebutuhan premium yang tidak stabil kadang masih banyak kadang habis apa lagi memasuki libur imlek yang kebutuhan premium meningkat,” jelasnya, baru-baru ini.

Menurut Athar apa yang menjadi ketakutan masyarakat karena isue langkanya premium dan di gantikan oleh pertalite terlalu berlebihan pasalnya program pertalite sudah berjalan lama dan tidak ada informasi kalau premium akan di hapuskan.

“Program Pertalite itu sudah berjalan satu tahun yang lalu jadi tidak benar kalau pengguna premium di paksa pindah ke pertalite,” paparnya.

Lebih lanjut Athar menghimbau kepada masyarakat supaya tidak panik dan tidak mempercayai isue tersebut.

“Saya menghimbau supaya masyarakat tidak perlu khawatir karena premium masih ada di Kota Depok hanya saja sekarang peminaatnya kurang karena munculnya motor generasi jenis baru,yang jelas permintaan rata-rata premium masih 18 ton per hari nya,” katanya

Sementara itu dari pantauan awak media terjadi kekosongan bahan bakar jenis Premium di SPBU di Jalan Pekapuran,Tole Iskandar dan Margonda,hal ini tentu dapat di manfaatkan oleh sebagian orang untuk menebarkan isu tidak benar terkait kelangkaan BBM jenis Premium.

REPORTER : YOPI SETYABUDI
EDITOR : DICKY ZULKIFLY