Elpiji 3 Kg Kembali Langka di Sukabumi

Foto : Ilustrasi elpiji 3 Kg langka. Sumber, istimewa

SUKABUMI, headlinejabar.com

Para pengecer elpiji 3 kilogram di Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengeluh dibatasi jatah mendapatkan gas bersubsidi. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak satu bulan terakhir akibat melonjaknya tingkat permintaan.

Seperti yang terjadi di sebuah pangkalan elpiji 3 kilogram di Jalan Pajagalan, Kelurahan Nyomplong, Kelurahan Warudoyong. Sejumlah pengecer terpaksa harus rebutan mendapatkan jatah pasokan elpiji 3 kilogram dari pangkalan. Setiap kali tiba armada delivery order, pengecer langsung menyerbu sehingga dalam sekejap ludes.

“Sudah hampir satu bulan terakhir jatah elpiji 3 kilogram dibatasi. Ya jelas kondisi ini tentunya jadi susah bagi kami,” kata Ujer, salah seorang pengecer warga Kota Paris RT 03 RW 08, Kelurahan Gunungpuyuh Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi Jawa Barat, Kamis (4/2/2016).

Baca Juga  Ekspor dan Investasi Unggul, Jabar Masih Punya Banyak Tantangan

Dalam kondisi normal, Ujer biasa mendapatkan jatah elpiji 3 kilogram sebanyak 100 tabung. Namun sejak satu bulan terakhir dia hanya kebagian jatah sebanyak 12 tabung elpiji 3 kilogram. “Saya tak tahu persis penyebabnya sehingga bisa dikurangi jatahnya. Terpaksa saya harus mendapatkan jatah hanya 12 tabung. Padahal biasanya bisa mencapai 100 tabung,” tutur Ujer. 

Baca Juga  Dorong Kebangkitan Ekonomi Kreatif dan UMKM Saat Pandemi

Di tingkat pangkalan Ujer membeli elpiji 3 kilogram seharga Rp16 ribu per tabung. Dia menjualnya kembali ke konsumen seharga Rp18 ribu per tabung. “Mudah-mudahan saja nanti bisa kembali normal. Jadi saya juga bisa mendapatkan jatah seperti biasa,” tuturnya.

Pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram Dina Anggraeni, 32, mengatakan kondisi saat ini tak terlepas belum berubahnya data jumlah rumah tangga penerima gas bersubsidi tersebut. Selama ini, jumlah penerima elpiji 3 kilogram masih menggunakan data tahun 2008.

“Padahal, dengan pertumbuhan penduduk, mestinya ada perubahan data. Jelas jika datanya tak berubah, maka pasokan elpiji 3 kilogram dengan jumlah warga yang membutuhkan elpiji tidak seimbang. Jadinya seperti ini, terkesan langka,” sebut Dian kepada wartawan, kemarin.

Baca Juga  IMB Perumnas Royal Campaka Kelar

Satu kali delivery order, Dina mendapatkan jatah sebanyak 372 tabung elpiji 3 kilogram. Hanya dalam waktu sekejap, jatah elpiji 3 kilogram habis.

“Mestinya sih ada penambahan jumlah karena makin ke sini warga yang menggunakan elpiji 3 kilogram juga semakin banyak. Itu juga ada penambahan, misalnya kalau hari-hari besar atau hari libur panjang. Tapi kan tidak setiap hari penambahannya,” pungkasnya.(rir)