Bupati Purwakarta Jalankan Konsep Pembangunan Berimplikasi Ekonomi
Foto: Bupati Purwakarta Jalankan Konsep Pembangunan Berimplikasi Ekonomi
PURWKARTA, headlinejabar.com
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyatakan komitmennya untuk melanjutkan konsep pembangunan berkarakter di Purwakarta. Selama 10 tahun terakhir, konsep tersebut telah nyata-nyata membuat kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat itu mendunia.
Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Air Mancur Taman Sri Baduga. Air mancur yang terletak di jantung kota tersebut merupakan terbesar di Asia Tenggara. Corak karakter kesundaan selama ini melekat dalam pembangunan di kabupaten tersebut.
Menurut Anne, selain harus berkesinambungan, pembangunan yang dilakukan harus melahirkan implikasi ekonomi. Dia berujar infrastruktur jalan dan jembatan memudahkan aktivitas ekonomi masyarakat. Sehingga, fokus Pemkab Purwakarta adalah penyempurnaan infrastruktur.
“Posisi pemerintah itu kan sebagai fasilitator. Kita membangun infrastruktur untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat. Mereka bisa menikmati hasil usahanya, mereka juga menikmati infrastruktur yang sempurna. Ini orientasi kita,” kata Anne di sela kegiatan Jum’at Bersih. Tepatnya, di Kelurahan Cipaisan, Purwakarta, Jum’at (28/9/2018).
Hasil produksi masyarakat di pedesaan kata Anne, lebih mudah dimobilisir ke desa tetangga atau bahkan ke kota. Saluran distribusi menjadi lancar dan berimplikasi langsung terhadap terjangkaunya harga di pasaran.
“Cerak biru penyempurnaan infrastruktur kita siap jalankan mulai awal Tahun 2019. Kita percepat agar seluruh masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan di Purwakarta,” ujarnya.
Trotoar Baru
Selain jalan dan jembatan, trotoar juga menjadi fokus pembangunan di Tahun 2019 mendatang. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Purwakarta Aming di tempat yang sama. Menurut Aming, jika memungkinkan trotoar tersebut akan didesain seperti trotoar di Singapura.
“Nanti terbentang sepanjang 15 KM mulai dari Cipaisan sampai ke daerah Cibungur. Konsepnya harus ramah bagi pejalan kaki,” katanya.
Batu andesit menjadi pilihan mantan pengusaha di bidang konstruksi itu sebagai bahan dasar. Dirinya menjamin, keasrian dan kenyamanan Purwarta akan bertambah saat trotoar ini selesai dibangun.
“Kalau bicara bahan dasar, kita orang Sunda ini kaya sebenarnya. Kan banyak batu andesit di kita juga,” ujarnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Budi Supriadi mengamini program tersebut. Menurut dia, secara teknis dirinya siap menindaklanjuti program tersebut.
“Tahap pertama tentu saja survei ke lapangan. Pada prinsipnya, kami siap menjalankan program ini secara teknis pekerjaan,” tuturnya. (rls/eka)