Foto : Ilustrasi.ISTIMEWA

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur mendata, 90 persen air Waduk Ir H Djuanda Jatiluhur digelontorkan untuk mengaliri 300 ribu hektar sawah dan lahan pertanian di wilayah utara Jawa Barat.

Direktur Utama (Dirut) PJT II Jatiluhur Djoko Saputro menyampaikan, tugas utama PJT II saat ini melakukan tata kelola Bendungan Ir H Djuanda Jatiluhur, sebagai flat control irigasi pertanian downstream Kabupaten Karawang, Subang, Bekasi sampai wilayah pantura.

“Delapan miliar kubik air Jatiluhur digelontorkan untuk pengairan. Kami tidak mematok harga kepada petani,” jelas Djoko saat konferensi pers di Istora Jatiluhur, baru-baru ini.

Keuntungan konversi nilai gabah kering yang diperoleh petani, mencapai 15 ton per tahun. “Ini merupakan kontribusi PJT II Jatiluhur dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” kata Djoko.

Pihaknya berupaya mengelola waduk agar air bisa dimanfaatkan secara produktif. Selain pertanian, air waduk dimanfaatkan untuk kepentingan  PDAM kabupaten dan PAM Jaya.

“Sejauh ini areal pertanian tidak pernah kekurangan air,” kata Djoko.

Berkenaan dengan produksi ketenagalistrikan, Djoko mengklaim, PJT II Jatiluhur memproduksi listrik terbesar di tahun 2016. Jumlah produksi listrik Jatiluhur tahun kemarin sebesar 1,2 billion watt.

“Nah makanya kami mendukung upaya penertiban KJA, karena konteksnya ini pemeliharaan lingkungan,” tutup Djoko.

EDITOR : DICKY ZULKIFLY