Purwakarta Target 15 Medali Emas Peparda V Jabar 2018
Foto : Purwakarta Target 15 Medali Emas Peparda V Jabar 2018
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Kabupaten Purwakarta menarget sabet 15 medali emas dalam perhelatan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) ke-V Jabar 2018 yang kini dilaksanakan di Kabupaten Bogor. Dalam Peparda tahun ini, sebanyak 34 atlet 10 pelatih, dan 14 official asal Purwakarta diberangkatkan.
Kepala Bidang (Kabid) Olahraga pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Iwan Karniwa menerangkan, sebelumnya Purwakarta menarget sabetan 16 medali emas. Hanya saja satu atlet cabang olah raga (cabor) catur tidak bisa ikur Peparda karena sakit.
“Atlet catur atas nama Debi. Debi sakit jadi tak bisa ikut bertanding,” kata Iwan, Selasa (6/11/2018).
Sehingga hanya 15 target medali emas saja yang ditarget bisa diboyong ke Purwakarta. Update-an raihan medali untuk Purwakarta sejauh ini dua medali emas cabang atletik lempar lembing atas nama Sutinah dan tolak peluru atas nama Ai Komalasari.
Selanjutnya satu medali perak cabor lompat jauh atas nama Teisnawati. Kemudian satu medali perunggu cabor tolak peluru putri, atas nama Sutinah.
“Kita berupaya mengondisikan untuk bonus persatu medali emas Rp40 juta.
Perak Rp25 juta dan perunggu Rp15 juta,” ungkap Iwan.
Pelaksanaan Peparda V Jabar akan digelar 10 hari ke depan terhitung pembukaan pada Minggu (4/11/2018) kemarin.
“Untuk Peparda kemarin kita masuk 10 besar. Sama saat ini kita menarget 10 besar,” jelas Iwan.
Adapun atlet cabor yang diberangkatkan dari Purwakarta untuk delapan cabor. Antara lain atlet cabor angkat berat, atletik, bola voli duduk, bulutangkis, catur, renang, tenis meja dan ten pin bowling.
“Kita yakin seluruh atlet siap bertanding karena sudah melalui tahap latihan selama 9 bulan,” ungkap kabid.
Kadisporaparbud Purwakarta Agus Hasan Saefudin menambahkan, pihaknya berupaya merealisasikan dana pembinaan untuk seluruh atlet. Salah satunya dengan melihat aspek kesejahteraan para atlet yang sudah berjuang mengharumkan nama daerah.
“Jangan sampai ada atlet lari ke kabupaten lain seperti yang sudah-sudah. Kita berjanji tidak akan membeda-bedakan pembinaan atlet paralimpik dengan yang normal,” ungkap kadis. (dik/eka)