Program Budak Angon Strategi Pendidikan Marhaenisme Ala Purwakarta

Foto : Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi tengah memeriksa kondisi hewan ternak milik Budak Angon sebagai salah satu realisasi program kebijakan Perbup No70 A tentang Desa Berbudaya.(Redaksi)

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Istilah Marhaenisme sendiri pertama kali muncul dari Presiden RI pertama, Ir Soekaron, karena terinspirasi oleh seorang petani asal Bandung Selatan bernama Marhaen. Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pemikiran dan konsep Marhaenisme berupaya diterapkan dalan sebuah sistem berpendidikan.

Peraturan Bupati Purwakarta No70 A tentang Desa Berbudaya sala satunya. Payung hukum yang telah diluncurkan sejak tahun 2015 lalu ini, secara massif telah disosialisasikan ke seluruh wilayah di Purwakarta.

Foto : Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi bersama salah seorang warga mengunjungi tempat “ngangon” atau menernak Sapi di salah satu pedesaan. Hewan ternak ini diurus oleh pelajar Budak Angon.(Redaksi)

Sebagai bentuk pengamalan ajaran Marhaenisme warisan Proklamator Indonesia Bung Karno, program Budak Angon di Purwakarta sejalan dengan faham pemikiran tersebut. Perbup ini memuat peraturan tentang keharusan bagi pelajar untuk memiliki hewan ternak sendiri.

Baca Juga  Kebahagiaan Luthfi Nasrin Jadi Anak Angkat Bupati Purwakarta

Sejalan dengan pemikiran Marhaenisme yang mengharuskan setiap anggota masyarakat agar menguasai alat produksi untuk kelangsungan hidup tanpa bergantung kepada pihak lain.

Foto : Kang Dedi terlihat antusias saat melihat secara langsung hewan ternak milik Budak Angon di Purwakarta tumbuh sehat dan berkembang biak.(Redaksi)

“Kalau program ‘Budak Angon’ dalam Perbup yang kami susun tahun lalu itu dianggap sebagai kelanjutan dari ajaran Marhaenisme ala Bung Karno ya silakan saja. Tujuan kami memang pelajar dapat menguasai sumber daya yang mereka miliki baik hari ini maupun kelak di masa depan,” kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi selaku pencetus Perbup Desa Berbudaya, Selasa (26/7) di rumah dinasnya Jl Gandanegara No 25.

Baca Juga  Distarkim Purwakarta Rampungkan 24 Program Pamsimas di Tahun 2020

Foto : Pemikiran dan konsep Marhaenisme berupaya diterapkan dalan sebuah sistem berpendidikan melalui program Budak Angon. Terbukti program ini sukses dilaksanakan, hewan ternak efektif saat diurus oleh pelajar.(Redaksi)

Dengan cara menekuni bidang peternakan, Budak Angon akan terbiasa mencari rumput untuk makanan ternaknya sehingga berimplikasi positif terhadap perkembangbiakan hewan ternak yang mereka urus. Menurut bupati yang ketika kanak-kanak menggembala kambing milik tetangganya ini, menilai, proses pembelajaran seperti ini sangat penting agar generasi muda terlatih mengolah sumber-sumber ekonomi.

Baca Juga  DPRD Apresiasi Kehadiran Perpustakaan Digital di Purwakarta

“Sehingga dapat melahirkan nilai tambah bagi diri dan keluarganya,” ujar Dedi.

Foto : Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi menyaksikan secara langsung proses “ngangon” sapi di Purwakarta. Hewan ternak ini diurus dan dibesarkan oleh pelajar Budak Angon sebagai penerapan konsep Marhaenisme sebagaimana diajarkan oleh seorang proklamator Bung Karno.(Redaksi)

Hingga saat ini, ratusan pelajar tingkat SMP dan SMA di pedesaan telah memiliki hewan ternak sendiri. Bahkan program ‘Budak Angon’ dimasukan ke dalam pelajaran tambahan di sekolah-sekolah.

“Kebanyakan pelajar sudah punya hewan ternak sekarang. Contohnya tidak usah jauh-jauh, Anak bungsu saya pun memelihara hewan ternaknya sendiri,” pngkas Dedi.(adv)

Editor : Dicky Zulkifly