Presiden Jokowi Nonton Taman Air Mancur Sri Baduga Purwakarta

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Presiden Joko Widodo menyempatkan untuk berkunjung sekaligus menonton Taman Air Mancur Sri Baduga, Selasa (25/4/2017) malam. RI 1 singgah sejenak di taman air mancur terbesar se-Asia Tenggara ini sepulang menghadiri peringatan Isra Miraj dan istighosah bersama guru ngaji di Pondok Pesantren Alhikamussalafiyah Cipulus, Wanayasa.

Presiden Jokowi datang bersama rombongan sekira pukul 19.30 WIB di areal Taman Sri Baduga. Sekitar 15 menit, Jokowi menyaksikan atraksi air mancur berpadukan musik tradisional kesundaan lengkap dengan visualisasi.

Ia lalu keluar dari taman ditemani Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Tak banyak yang disampaikan oleh Jokowi, ia hanya melambaikan tangan dan tersenyum kepada warga yang menunggu di luar. Sesekali ia berbincang dengan orang-orang yang menyalami sepanjang jalan.

Baca Juga  Malam Minggu Jangan Lupa Pakai Ikat dan Samping ke Taman Sri Baduga Purwakarta

“Presiden menganggap air mancur itu sebelumnya tidak seperti ini, disangkanya biasa-biasa saja. Dan ternyata, ya seperti yang saat ini terlihat. Cukup surprise lah beliau lihat taman,” kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kepada wartawan.

Presiden turut mengomentari penataan kota di Purwakarta yang dinilai tingkat arsitekturnya tinggi-tinggi. Padahal, latar belakang Bupati Purwakarta bukan merupakan seorang arsitek.

“Pak Dedi kan bukan arsitek, saya bilang. Saya sarjana hukum yang itu juga kadang sekolah kadang enggak, itu aja sih,” lanjut Dedi.

Jokowi sempat bertanya juga terkait teknis perawatan. “Nah beliu menanyakan, berapa biaya maintenance (perawatan Taman Sri Baduga), saya jawab sekitar Rp500 juta,” terang Dedi.

Baca Juga  BPJamsostek Purwakarta Tetap Maksimal Layani Peserta Selama Ramadan

Presiden Jokowi beserta Bupati Dedi terpantau turun bareng dari mobil dinas RI 1. Bupati Dedi mengaku berbicara banyak hal sepanjang perjalanan.

“Saya menemani beliau selama 45 menit perjalanan dari Wanasaya ke sini (Taman Sri Baduga) banyak yang dibicarakan,” jelas Dedi.

Lantas apa saja yang dibicarakan antara orang nomor satu di Purwakarta dan Indonesia itu? Kang Dedi menjawab, salah satunya berkenaan dengan tata kelola anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta.

Dengan anggaran yang cukup minim, Jokowi cukup terdecak kagum. Purwakarta bisa membangun infrsatruktur dan suprastruktur yang baik. Salah satunya membangun jalan mulus, taman, gaji kepala desa sampai Rp5 juta per bulan, jaminan kesehatan seluruh warga sampai ambulan tersebar di tiap desa.

Baca Juga  Bupati-DPRD Purwakarta Sepakati 24 Propemperda 2020

“Kata beliu semua itu dari mana? Saya menjelaskan, konsep anggaran yang dijalankan, adalah konsep anggaran tanpa pagu. Bahwa anggaran tidak boleh dibagi-bagi berdasarkan persentase,” kata Dedi.

Tidak bisa kata Dedi, satu dinas mendapatkan pagu sekian persen dari total anggaran. Jika pola seperti ini yang dipakai, mengakibatkan pembangunan tidak tercapai dan tidak ada skala prioritas. 

“Akibatnya, uang habis dipakai dalam sekian tahun,” tutup Dedi.

REPORTER : AGA GUSTIANA

EDITOR      : DICKY ZULKIFLY