Pemkab Purwakarta Tetapkan Sukasari Sebagai Zona Khusus Wisata
Foto : Kampung Air tersebut nantinya terdiri dari 40 rumah yang terapung diatas Danau Jatiluhur.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Konsep pembangunan berdasarkan karakter wilayah telah menjadi ciri khas pola pembangunan di Kabupaten Purwakarta, setelah sukses membuka membuka jalur lingkar barat dengan membangun infrastruktur jalan dari Cikaobandung Jatiluhur melintasi Sukasari menuju Gunung Karung di Kecamatan Maniis, kini Bupati Purwakarta tengah bersiap menjadikan Sukasari sebagai Zona Khusus Wisata.
Danau Jatiluhur akan dijadikan sebagai ikon oleh pemerintah daerah setempat sebagai wisata air melalui skema pembangunan ‘Wisata Kampung Air Mbah Jawer”, nama ini diambil dari cerita rakyat masyarakat setempat yang meyakini danau buatan terbesar di Indonesia itu dihuni oleh ‘karuhun’ bernama Mbah Jawer.
“Kita tetapkan wilayah tersebut menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata, Perbupnya sudah siap,” kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat ditemui di rumah dinasnya di Jalan Gandanegara No 25, Sabtu (11/2/2017).
Foto : Kampung Air tersebut nantinya terdiri dari 40 rumah yang terapung diatas Danau Jatiluhur.
Beberapa program pengembangan tengah disiapkan oleh pria yang kerap disapa Kang Dedi tersebut, diantaranya, ia menggulirkan program pendidikan dan pelatihan kepariwisataan untuk masyarakat setempat sehingga pengembangan sektor pariwisata berbanding lurus dengan penyediaan lapangan pekerjaan.
“Kita serahkan nanti pengelolaannya kepada masyarakat setempat, mereka lebih merasa memiliki tempat wisata tersebut, pasti akan jauh lebih telaten dalam melakukan perawatan,” katanya menambahkan.
Kampung Air tersebut nantinya terdiri dari 40 rumah yang terapung diatas Danau Jatiluhur, di dalamnya berisi wisata kuliner khas tradisional maupun kontemporer yang dipadukan dengan pemandangan alam Sukasari dan Jatiluhur. Wisata perahu pun dapat dinikmati oleh para wisatawan untuk mengelilingi danau yang diarsiteki oleh Ir H Djuanda dari Tasikmalaya tersebut.
Foto : Kampung Air tersebut nantinya terdiri dari 40 rumah yang terapung diatas Danau Jatiluhur.
“Wilayah sukasari itu punya bambu yang khas, jadi rumah terapung itu nanti dibuat dari bambu, kita siapkan teknologinya agar bambunya tahan lama, banyak yang bisa dilakukan, dari mulai wisata kuliner sampai mengelilingi danau dengan menggunakan perahu,” ujarnya.
Soal pembiayaan, ia mengaku salah satu bank milik pemerintah telah mempersiapkan pengembangan kawasan tersebut. Ia berharap masyarakat setempat dapat berpartisipasi aktif dalam program yang ia yakini dapat mensejahterakan masyarakat tersebut.
Foto : Kampung Air tersebut nantinya terdiri dari 40 rumah yang terapung diatas Danau Jatiluhur.
“Kalau soal kesiapan, kita siap kok, sudah ada satu bank pemerintah yang siap membiayai, kita dorong partisipasi masyarakatnya,” pungkasnya.
Adapun desa di Kecamatan Sukasari yang menjadi sasaran program ini adalah Desa Kutamanah, Desa Kertamanah dan Desa Parang Gombong. Seluruh desa ini telah memiliki izin lokasi yang diperuntukan untuk pengembangan pariwisata.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY