Nyi Ratu Kidul Sambut Kedatangan Ki Jaga Raksa di Purwakarta
Foto : Penyambutan kedatangan Ki Jaga Raksa berlangsung sakral. Lantunan musik gamelan dan tarian Dangiang Nyi Ratu melengkapi kesan etnik mengiringi kedatangan Ki Jaga Raksa yang dibuat pada tahun 2011 tersebut.(Redaksi)
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Lantunan musik gamelan dan tarian kolosal Nyi Ratu Kidul menyambut kedatangan Kereta Kencana Ki Jaga Raksa pada Rabu (17/8/2016) malam sekira pukul 22.30 WIB. Ki Jaga Raksa tiba di Bale Nagri Purwakarta setelah bertugas seharian dalam prosesi kirab bendera pusaka di Istana Negara, Jakarta.
Penyambutan kedatangan kereta kencana milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta berlangsung sakral. Musik gamelan ditabuh para nayaga (penabuh gamelan Sunda, red). Tarian Dangiang Nyi Ratu melengkapi kesan etnik mengiringi kedatangan Ki Jaga Raksa yang dibuat pada tahun 2011 tersebut.
Ki Jaga Raksa perlahan dipandu masuk ke tempat peristirahatannya. Pengawal Kereta Kencana Ki Jaga Raksa tampak berhati-hati dan bergerak sesuai dengan irama gamelan yang ditabuh.
Ki Jaga Raksa sukses mengemban tugas sebagai pembawa duplikat bendera pusaka dan teks proklamasi pada rangkaian acara pengibaran bendera di Istana Negara, kemarin.
Rabu malam, kereta kencana ini kembali ke pesanggrahannya. Dengan kawalan dari petugas gabungan TNI dan Polri, pasangan Kereta Kencana Nyi Mas Malati ini tampak masih berhias aneka bunga dan aksesoris khas Istana Negara.
Foto : Ki Jaga Raksa tiba di Bale Nagri Purwakarta usai bertugas seharian dalam kirab bendera pusaka di Istana Negara.(Redaksi)
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memimpin langsung acara serah terima tersebut. Dedi mengatakan, rangkaian prosesi tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Kereta Kencana Ki Jaga Raksa. Terlebih menurut dia, kereta yang dahulu dicaci maki dan dihina ini kini telah selesai mengemban tugas negara.
“Makna tarian yang diiringi oleh gamelan ini tentu saja penghormatan, segala sesuatu kan ada tata krama nya. Kalau upacara bendera tata krama nya begitu. Nah, kami di Purwakarta tentu punya tata krama tersendiri dalam setiap sesi masuk dan keluarnya kereta kencana Ki Jaga Raksa ini,” jelas bupati yang akrab disapa Kang Dedi tersebut.
Saat dikonfirmasi kapan kereta kencana dengan mahkota binokasih milik Prabu Siliwangi tersebut akan digunakan kembali, Dedi mengatakan bahwa puncak acara Hari Jadi Purwakarta yang akan dihelat pada Sabtu (27/8/2016) mendatang. Menjadi momentum penggunaan kembali kereta tersebut tentunya. Dia berujar momen tersebut akan digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk menularkan spirit kebudayaan Sunda ke seluruh Nusantara.
“Dulu karena kebudayaan sering disalah fahami jadi sulit untuk terkenal. Sekarang Pak Jokowi menjadi Pelaku kebudayaan nusantara. Tentu nanti tanggal 27 Agustus itu menjadi spirit tersendiri bagi kami agar kebudayaan Sunda bisa lebih menusantara,” pungkas pemimpin berdarah Sunda yang selalu mengenakan pakaian khas ini.
Di akhir prosesi tersebut, tampak Kereta Kencana Ki Jaga Raksa ditutupi kain kelambu putih dan ditaburi aneka macam bunga. Ini semata dilakukan untuk menghindari debu dan bau tidak sedap yang menempel pada kereta kencana tersebut.(adv)
Editor : Dicky Zulkifly