Muda Mudi yuk Kita Serbu Pujasera Srikandi di Purwakarta

PURWAKARTA, headlinejabat.com

Purwakarta Kota Kuliner kini bukanlah menjadi julukan yang berlebihan. Setelah rea Wisata Kuliner (Wiskul) di Jl KK Singawinata Gedung Kembar mampu memuaskan hasrat berkuliner para wisatawan dalam dan luar kota, tak lama setelah itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta menginisiasi berdirinya berbagai pusat kuliner yang cocok dengan berbagai segmen usia.

Kampoeng Maranggi yang hanya memiliki penghuni 40 orang pedagang di depan pintu masuk Taman Air Mancur Sri Baduga. Disusul kemudian masih dalam rangka mengakomodir pedagang maranggi yang lain. Kabupaten yang 10 tahun lalu masih bergelar Kota Pensiun ini kembali mendirikan Kampoeng Maranggi di area halaman Stasiun Kereta Api Plered. Sebelum itu, penataan kios pedagang maranggi dan manisan di sepanjang Jl Raya Wanayasa pun dilakukan, pedagang menikmati kios tanpa harus membayar alias gratis.

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi beserta beberapa pejabat Pemkab Purwakarta meninjau secara langsung kelengkaan jajanan kuliner yang ada di dalam Pujasera Srikandi Purwakarta. Terlihat, tempat jualan di Pujasera Srikandi ditata cukup rapi dan memberi kenyamanan tersendiri bagi siapa saja yang berniat jajan di tempat tersebut.(Rosad Nurdin - headlinejabar.com)

Ikhtiar Pemkab Purwakarta ternyata tidak berhenti sampai disitu. Pusat kuliner kembali bertambah. Kali ini Jl Taman Pahlawan menjadi sasaran untuk ditata kemudian disulap menjadi surga makanan bagi para pengunjung yang datang.

Baca Juga  Mantapkan Layanan Publik Istimewa, Ketua RT RW di Purwakarta Bekerja Secara Online

Pujasera yang biasanya menjadi akronim dari pusat jajanan serba ada digubah ulang menjadi Pujasera (Pusat Jajanan Sarerea) oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk menjadi nama kawasan kuliner baru di Purwakarta. Bupati yang terkenal eksentrik dengan gagasan dan penampilan yang nyeleneh ini pun turut hadir meresmikan kawasan yang dahulu dipenuhi pedagang kaki lima ini pada Sabtu (4/6/2016).

Foto : Pujasera Srikandi dikhususkan bagi kaum muda mudi doyan jajan kuliner. Lihat saja, kelengkapan makanan dan tempat jualan para pedagang di Pujasera ini cukup terata rapi, bersih dan nyaman. Dijamin, bukan hanya kaum muda yang merasa nyaman saat mengunjungi tempat ini. Berbagai segmentasi kelompok usia pasti tertarik untuk mengunjungi tempat ini lebih dari sekali.(Rosad Nurdin - headlinejabar.com)

Kang Dedi secara tegas menyampaikan bahwa Pujasera ini dibangun dengan biaya pemerintah daerah sebagai bukti kepedulian pemerintah terhadap perkembangan usaha kecil menengah dan mikro berbasis kuliner. Dia membandingkan Pujasera-pujasera di daerah lain yang dibangun dengan biaya swasta namun pada akhirnya kembali mencekik para pedagang karena biaya sewa yang tinggi. Tetapi di Purwakarta semua biaya ditanggung oleh pemerintah.

Baca Juga  Menag Lukman Sebut Dedi Konsisten Bangun Toleransi

“Tujuan kami sebagai pemerintah hanya memfasilitasi pedagang akan memiliki mata pencaharian tetap. Mereka tidak perlu jauh berjalan mendorong gerobak makanan. Mereka kini cukup diam, biarkan konsumen yang mendatangi mereka,” kata Dedi.

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat berdialog dengan puluhan pedagang yang menempati Pujasera Srikandi. Kang Dedi berpesan kepada seluruh pedagang yang menjadi penghuni Pujasera Jl Taman Pahlawan untuk menjaga kebersihan. Toh kata Dedi, manfaat kebersihan akan kembali kepada para pedagang sendiri.(Rosad Nurdin - headlinejabar.com)

Dedi hanya memberikan pesan agar seluruh pedagang yang menjadi penghuni Pujasera Jl Taman Pahlawan untuk menjaga kebersihan. Toh kata Dedi, manfaat kebersihan akan kembali kepada para pedagang sendiri. Sebab dengan keadaan kios dan sekitarnya yang bersih, para pengunjung akan lebih tertarik bukan saja untuk menikmati sajian kuliner, tetapi juga untuk sekedar nongkrong menghabiskan waktu sebagaimana kebiasaan muda-mudi hari ini.

Baca Juga  Pemkab Purwakarta dan Kodam III/Siliwangi Siap Pelopori Ketahanan Pangan

“Kebersihan itu simbol peradaban. Ciri peradaban yang maju adalah kebersihan lingkungannya yang terjaga. Pengunjung akan betah untuk hank out bareng disini,” imbau Dedi.

Pujasera Srikandi dihuni oleh 42 pedagang khusus kuliner. Sebelumnya mereka berdagang dipinggir Jl Taman Pahlawan yang kerap menjadi penyebab kemacetan lalu lintas. Salah seorang pedagang, Rohimah (39) berucap terima kasih yang tiada terkira kepada Pemkab Purwakarta karena sudah disediakan kios gratis untuk nasi rames yang biasa dia jual.

Rohimah menuturkan perasaan lelah dan jengkel saat selalu berhadapan dengan petugas Satpol PP. “Setiap kami berdagang di pinggir jalan pasti diusir oleh Satpol PP, kalau sudah disini mana berani mereka mengusir?,” kata Rohimah.(adv)


Editor : Dicky Zulkifly