Merger 54 SD, Pemkab Purwakarta Hemat Anggaran 70 Persen

Foto : Pelajar SD di Purwakarta.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Purwakarta usai melakukan merger bagi 54 sekolah dasar negeri (SDN). Kebijakan merger sekolah ini, Pemkab Purwakarta bisa menghemat anggaran pendidikan sampai 70 peren.

Sebelumnya, ke-54 SDN yang ada di Purwakarta ini beroperasi satu komplek. Sementara beberapa SDN yang beroperasi di satu komplek dinilai kurang sehat dalam menciptakan iklim belajar mengajar.

Sekretaris Disdikpora Purwakarta, H Purwanto MPd menuturkan, saat ini Purwakarta memiliki 427 sekolah negeri. Sementara, sekolah yang di-merger sebanyak 54 sekolah dasar.

Baca Juga  Kampung Maranggi Plered, Surga Wisata Kuliner di Purwakarta

“Dilakukannya merger guna menciptakan iklim belajar mengajar yang semakin baik,” ungkap Purwanto, di ruang kerjanya, Jumat (4/3/2016).

Kebijakan merger bagi SDN sendiri merupakan hasil penelitian para ahli. Sekolah SD yang beroperasi satu komplek berimplikasi pada budaya sekolah yang tidak sehat. “Budaya sekolah mejadi jelek, di situ ada persaingan jadi tidak bagus,” ujarnya.

Misalnya, sambung dia, jika tidak dilakukan merger dalam sekolah yang satu komplek, hal tersebut akan muncul persaingan setiap tahunnya pada saat penerimaan siswa baru. Sehingga sekolah tersebut, ada yang sekolahnya kebagian siswa dan ada yang tidak kebagian.

Baca Juga  Sapma PP - Disporaparbud Purwakarta Bahas Program Kerja dan IPP

“Adanya persaingan ini kan tidak baik, apalagi dalam pemeliharaan sekolah saling mengandalkan,” katanya.

Ia menilai bukan hanya dari persaingan semata, dengan dilakukan merger 54 sekolah, Disdikpora bisa lebih efisiensi anggaran yang ada. Misalnya, dari 427 sekolah bisa lebih irit anggaran karena 54 sekolah sudah dilakukan merger.

“Coba bayangkan misalnya jika 54 sekolah yang di-merger, kita sudah hemat perbulannya Rp54 juta, dari tunjangan kepala sekolah sebesar Rp1 juta,” jelasnya.

Baca Juga  Pemkab Purwakarta Bangun Taman Tangga Cinta dan Taman Baca Ciganea

Selain itu, jika diasumsikan disekolah adanya kebocoran Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sebesar 5-10 persen. Lalu dalam satu komplek ada 7 sekolah, coba jika 10 persen saja yang bocor, 70 persen anggaran tersebut hilang.

“Maka dengan dimerger, kita juga bisa menghemat anggaran sebanyak 70 persen, setiap tahunnya,” tutup dia.(adv)


 

Editor : Dicky Zulkifly