Makan Bersama Pemulung, Bupati Dedi Disuapi Oleh Pemulung

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu dengan para pemulung bahkan Dedi dengan salah seorang pemulung saling menyuapi makanan layaknya seorang kekasih.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ajak 130 orang pemulung yang terbiasa mangkal di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikolotok untuk makan sate maranggi di Warung Katresna di halaman belakang Pemkab Purwakarta, Jawa barat, Selasa (18/10/2016). 

Dipanggilnya para pemulung tersebut secara tiba – tiba dan mendadak, suasana hangat pun tercipta ketika Dedi bertemu dengan para pemulung bahkan Dedi dengan salah seorang pemulung saling menyuapi makanan layaknya seorang kekasih.

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu dengan para pemulung bahkan Dedi dengan salah seorang pemulung saling menyuapi makanan layaknya seorang kekasih.

Sontak suasana tawa pun terdengar bahk ketika Dedi  menyuapi Aminah tersebut.
“Kanggo anu geulis anu rajin, ” ucap Dedi sembari menyuapi Aminah.

Mendapatkan suapan dari Dedi, Aminah pun langsung membalas dengan meyuapi Dedi sontak suasana hangat pun tercipta tanpa ada batasan.

Baca Juga  Sambangi RS PTPN VIII Subang, BPJamsostek Purwakarta Sosialisasi Program dan MLT

“Karek saumur – umur disuapan komo disuapan ku bapak bupati mah kusalaki oge tara. (Baru kali ini disuapin makan, apalagi ini sama bapak bupati sama suami aja belum pernah), ” ungkap Aminah (40) salah satu pemulung yang hampir lebih dari 20 tahun menggantungkan hidupnya dengan memulung di TPA Cikolotok.

Bukan hanya itu rasa bahagiapun dirasakan oleh Aminah dikarenakan ketidak ada batasannya antara orang nomor satu di Purwakarta ini dengan dirinya bahkan ibu dua orang anak ini sempat meminta sate maranggi untuk dibungkus.

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu dengan para pemulung bahkan Dedi dengan salah seorang pemulung saling menyuapi makanan layaknya seorang kekasih.

“Resep ka bupati ayeuna mah, teu aya batasan rek nangkeup rek ngobrol kumaha oge kan masyarakat kos abdi mah sok segen lamun papanggih pejabat  (suka dengan bupati sekarang, tidak ada batasan mau dipeluk atau ngobrol juga apalagi masyarakat seperti saya kalau lihat pejabat suka segan ,” tambah Aminah.

Baca Juga  Saung Ambu Pemkab Purwakarta Dekatkan Layanan Kesehatan Masyarakat

Bertemunya dengan para pemulung sendiri untuk mengetahui sejauh mana problem para pemulung di TPA Cikolotok selama mereka memulung.
“Problem hari ini apa? , ” tanya Dedi kepada para pemulung.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu, para pemulung pun secara serentak bahwa yang dibutuhkan hari ini adalah fasilitas air bersih untuk mandi dan cuci.

“Air bersih pak, buat mandi dan cuci pakaian kalau sehabis kerja dan rumah singgah, ” jawab para pemulung secara serentak.

Mendapati hal tersebut Dedi pun akan membuatkan akses air bersih termasuk rumah singgah mereka yang desain arsitekturnya berbentuk rumah adat yang dimana bisa diisi oleh 2 – 3 kepala keluarga.

“kalau jalan kan sudah relatif bagus dan insya allah kita siapkan rumah singgah termasuk fasilitas air bersihnya rumah singgahnya nanti berbentuk rumah adat 2-3 kepala keluarga bisa menggunakannya,” ujar Dedi.

Baca Juga  Rencana Induk Kepegawaian, Racik Birokrasi Purwakarta Istimewa

Dibuatkannya rumah singgah berbentuk rumah adat, dikarenakan TPA Cikolotok akan dijadikan salah satu eduwisata pengelolaan sampah yang dimana total rumah yang akan disiapkan sebanyak 70 rumah.

“Kita siapkan rumah singgah untuk mereka, kan rata – rata mereka punya rumah sendiri sedangkan di TPA mereka tidak ada tempat singgah kita langsung siapkan untuk menampung 200 pemulung kita siapkan 70 rumah singgah dan rumah singgah tersebut akan dijadikan eduwisata karena pengelolaan sampah di Cikolotok relatif baik terutama bau sampah yang tidak terlalu tercium, ” tambah Dedi.

Selain mengajak makan bersama, pertemuan dengan para pemulung tersebutpun dilanjutkan dengan dialog dimana Dedi mempertanyakan problem masalah yang dihadapi pemulung baik baik dari segi pendidikan, kebahagian, hingga kesehatan.

“memastikan kesehatan,pendidikan hingga aspek kebahagian saya lihat mereka relatif sehat segar bugar dan mereka ceria tidak ada tekananan ketiga pendidikan keluarganya dan sekolahnya dengan baik, ” pungkasnya bupati Dedi mulayadi.(*)

Editor : Redaksi