Layanan Kesehatan Purwakarta, Dari Jamkesmas Gratis Sampai 200 Ambulans On Call

Foto : Cara meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan di Kabupaten Purwakarta patut diacungi jempol.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Cara meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan di Kabupaten Purwakarta patut diacungi jempol. Yang terbaru terdapat program Sampurasun Dokter, Sampurasun Bidan, dan Safety of Medical Rescue (Semar). Program ini dikeluarkan untuk melengkapi program yang sudah ada, Jaminan Kesehatan Masyarakat Purwakarta (Jampis).   

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi membuat inovasi dengan menggulirkan berbasis teknologi guna membuat pelayanan kesehatan masyarakat Purwakarta menjadi mudah. Hal ini karena masyarakat yang membutuhkan pelayanan ambulans cukup membuka aplikasi online melalui android. 

“Jadi masyarakat tinggal klik aplikasinya saja. Program tersebut nanti menuntun warga yang membutuhkan jasa ambulans itu dan operasional kesehatan itu pun 10 menit kemudian akan sampai ke rumah yang dituju,” kata Bupati Dedi baru-baru ini.

Ia menjelaskan, untuk armada ini pihaknya baru memiliki 150 unit. Di 2016, jumlah ambulans on call tersebut bisa mencapai 200 unit. Ia menginginkan dari masing-masing desa memiliki satu ambulans untuk keperluan masyarakat. 

Baca Juga  Hadirkan Presenters dari Berbagai Negara, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UBP Karawang Menggelar Konferensi Ilmiah dan Seminar Internasional

Di sisi lain, Selama menjabat, Dedi telah menggulirkan program kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat dengan nama program Jammpis. Kebijakan tersebut digulirkan sejak 2013 lalu. Hal tersebut merupakan bentuk perlindungan dan jaminan kesehatan kepada masyarakat.

Foto : Cara meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan di Kabupaten Purwakarta patut diacungi jempol.

Dalam program ini, Pemkab menggandeng 11 rumah sakit di Purwakarta dan Bandung. RS yang ditunjuk sebagai pelayan untuk memberikan pengobatan bagi warga Purwakarta yang sakit. Melalui program ini semua masyarakat yang miskin maupun kaya bisa dilayani di 11 rumah sakit, dengan membawa foto kopi kartu keluarga (KK), KTP, dan surat rujukan dari puskesmas setempat. 

Selain itu, pemkab pun menambah fasilitas cuci darah di RSUD Bayu Asih dan menanggung biaya bagi pasien cuci darah. Pelayanan yang diberikan pun terbagi dua kelas di rumah sakit tersebut, kelas umum dan kelas VIP. Kelas umum bagi pasien keluarga kurang mampu dan kelas VIP khusus bagi pasien berbayar. 

Baca Juga  Bale Panyawangan Diorama Tatar Sunda Purwakarta Destinasi Wisata Edukasi

“Kami tetap berkomitmen untuk terus menyelesaikan persoalan masyarakat. Salah satunya sektor pelayanan kesehatan. Karena, sudah menjadi kewajiban Negara untuk hadir dalam menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut,” ujarnya. 

Tidak hanya itu, hal lain yang digulirkan pemkab soal pelayanan kesehatan masyarakat, tak hanya soal fasilitas kesehatan, sejak beberapa tahun lalu pun Pemkab Purwakarta berupaya menata sedemikian rupa ruangan demi ruangan di pusat-pusat kesehatan yang ada supaya lebih terlihat artistik.

Salah satu yang tengah dilakukan, yakni menata setiap ruangan di rumah sakit dan puskesmas dengan menambahkan wallpaper cantik di seluruh dindingnya. Menurut Dedi, dengan tampilan interior yang seperti itu akan membuat pasien lebih rileks dan nyaman saat berada di ruangan. 

Foto : Cara meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan di Kabupaten Purwakarta patut diacungi jempol.

“Orang sakit harus dibikin rileks dan nyaman. Jadi, tempat yang harus disambanginya pun harus terlihat indah,” jelasnya.

Menurut dia, dengan desain interior yang dibuat sedemikian rupa, diharapkan pasien tetap nyaman saat mendapatkan perawatan medis. Selain itu, pola seperti ini untuk menghilangkan pandangan buruk di masyarakat yang menganggap jika Puskesmas itu kumuh.

Baca Juga  Lima Destinasi Wisata Purwakarta Go Internasional

Dedi menambahkan, pihaknya pun akan berupaya memaksimalkan peran Puskesmas yang ada serta pelayanan kesehatan bagi masyarakat bisa lebih optimal. Salah satunya, menjadikan Puskesmas yang ada lebih berkelas.

Artinya, baik dari aspek pelayanan maupun sarana prasarana medisnya, Puskesmas harus sejajar dengan rumah sakit. Dengan begitu, kalau sakit pasien tidak meski jauh-jauh pergi ke rumah sakit, cukup di Puskesmas terdekat saja.

Belum lama ini pun, ada terobosan baru yang keluar dari ide kreatif bupati nyentrik ini. Yakni, membuat puskesmas ramah yang dikhususkan bagi lansia, ibu hamil dan anak-anak. Dedi berharap, dengan adanya puskesmas khusus ini, kalangan tersebut bisa berobat tanpa harus takut mendapat perlakuan tak adil.

“Fasilitas kesehatan bagi masyarakat harus diutamakan. Untuk itu, kami berharap dengan kemudahan yang disediakan pemerintah, pelayanan kesehatan masyarakat bisa lebih maksimal,” pungkasnya. 

EDITOR : DICKY ZULKIFLY