Ketua Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi Tanamkan Ideologi Perkaderan di Musda XI Golkar Kabupaten Sukabumi

SUKABUMI, headlinejabar.com

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat, Dedi Mulyadi menekankan agar para kader Golkar tetap memegang teguh ideologi partai dalam posisi dan peran apapun yang sedang mereka jalani. 

Ideologi, menurutnya adalah ruh yang menggerakan segenap aspek ragawi infrastruktur organisasi sehingga partai dapat mencapai tujuan paripurna, yakni kesejahteraan rakyat. Poin penting ini dia ungkapkan di sela Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI DPD II Partai Golkar Kabupaten Sukabumi di Ballroom Selabintana Conference Resort, Jl Selabintana KM No 7, Sudajaya Girang, Jawa Barat Jumat (3/6/2016).

Foto : Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta agar seluruh kader mau bercermin pada sejarah. Dahulu ideologi menjadi panglima tertinggi partai sehingga para bapak bangsa tidak terjebak dalam dunia tranksaksional.(Rosad Nurdin - headlinejabar.com) 

Dedi meminta agar seluruh kader mau bercermin pada sejarah. Dahulu ideologi menjadi panglima tertinggi partai sehingga para bapak bangsa tidak terjebak dalam dunia tranksaksional. Trend hari ini yang harus dibabat habis menurut Dedi adalah praktik transaksional yang membunuh ideologi partai. 

Baca Juga  Jadi Magnet Wisatawan, Pembangunan Taman Sri Baduga Purwakarta Akan Dilanjut

“Zaman dahulu yang dibela adalah asas dan ideologi. Hari ini kita tidak boleh terbawa trend negatif. Jangan relakan ideologi kita untuk membela siapa yang bayar,” tegas Dedi di hadapan kader Golkar Sukabumi.

Foto : Ideologi, menurut Dedi Mulyadi adalah ruh yang menggerakan segenap aspek ragawi infrastruktur organisasi sehingga partai dapat mencapai tujuan paripurna, yakni kesejahteraan rakyat.(Rosad Nurdin - headlinejabar.com)

Praktik transaksional yang dimaksudkan oleh Dedi bukan sekedar dalam momentum suksesi politik melainkan juga saat menjalani sebuah amanah jabatan. Dedi kembali menekankan pentingnya ideologi dalam membuat produk kebijakan. 

Seluruh kader yang hari ini memegang amanah jabatan publik agar merancang postur anggaran yang berkeadilan. Orientasi pembangunan harus berpijak pada asas kerakyatan bukan kompromi politik. 

Baca Juga  Gubernur Setif Aljazair Ajak Purwakarta Jadi Sister City

Foto : Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI DPD II Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Dedi Muladi mengamanahkan, seluruh kader yang hari ini memegang amanah jabatan publik agar merancang postur anggaran yang berkeadilan. Orientasi pembangunan harus berpijak pada asas kerakyatan bukan kompromi politik.(Rosad Nurdin - headlinejabar.com) 

“Sukabumi yang luas dan penduduknya banyak seharusnya tidak menerima anggaran yang kecil dari provinsi. Pembagian anggaran harus berkeadilan dan berorientasi kerakyatan,” ujar Dedi berapi-api yang disambut riuh tepuk tangan seluruh kader.

Dedi sempat mencontohkan aspek pembangunan yang tidak berkeadilan misalnya mengubah fungsi lingkungan demi mengejar keuntungan. Maka dampak yang terjadi adalah pencemaran dan bencana alam.

Foto : Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat, Dedi Mulyadi tiba di Ballroom Selabintana Conference Resort, Jl Selabintana KM No 7, Sudajaya Girang, Jawa Barat Jumat (3/6/2016). Kedatangan Dedi untuk menghadiri sela Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI DPD II Partai Golkar Kabupaten Sukabumi.(Rosad Nurdin - headlinejabar.com)

Foto : Dedi Mulyadi berbagi kebahagiaan dengan kader dan seniman yang hadir dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI DPD II Partai Golkar Kabupaten Sukabumi.(Rosad Nurdin - headlinejabar.com)

Terakhir Dedi berpesan kepada seluruh kader agar selalu menjaga keharmonisan baik dengan sesama kader maupun dengan konstituen. Menurut dia ini penting untuk menciptakan energi demi membangun kesejahteraan masyarakat. “Desa Sukakerti Subang harus menderita akibat pembangunan yang tidak berkeadilan. Saat pemimpin hanya memikirkan keuntungan maka yang terjadi adalah bencana alam. Wilayah serapan air kenapa pula harus dijadikan perkebunan kopi?,” kritik Dedi.

Baca Juga  Bupati Anne Keluarkan Kebijakan Pengelolaan Sampah Mandiri di Tiap OPD

“Sesama kader tidak boleh berkelahi, harus rukun dan saling pengertian,” tutup Dedi.(adv)


Editor : Dicky Zulkifly