Kebahagiaan Luthfi Nasrin Jadi Anak Angkat Bupati Purwakarta
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Kebahagiaan sekaligus berkah Ramadan, lengkap dirasakan oleh Muhammad Luthfi Nasrin (12). Anak yatim asal Kampung Cipancur, Desa Sirnasari, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini, menjadi anak angkat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Secara resmi, Kang Dedi mengumumkan status baru Luthfi Nasrin sebagai anak angkat dirinya di Pondok Pesantren al-Hamidiyah, Minggu (4/6/2017). Pengangkatan anak angkat ini bertepatan dalam lawatan Kang Dedi di rangkaian acara Safari Budaya Pancasila.
Safari Budaya Pancasila gemar dilakukan Bupati Dedi sejak awal Ramadan, dalam rangka membumikan nilai Pancasila yang menurutnya sesuai dengan falsafah kesundaan Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh.
“Seizin Ibunda Luthfi, saya mengangkat anak ibu menjadi anak angkat saya. Semua kebutuhan pendidikan akan dijamin mulai hari ini. Kelak, Luthfi harus mampu mengangkat derajat ibundanya,” ucap Kang Dedi haru.
Sudah menjadi kebiasaan Dedi saat berkunjung ke pelosok daerah di Jawa Barat sejak tahun 2013 lalu, untuk memanggil salah satu di antara penonton agar naik ke atas pentas.
Uniknya, pria yang kini gemar mengenakan peci hitam tersebut hanya mengandalkan intuisi untuk mengetahui bahwa mereka yang dipanggil sedang mengalami kesulitan hidup.
Foto : Kang Dedi mengumumkan status baru Luthfi Nasrin sebagai anak angkat dirinya di Pondok Pesantren al-Hamidiyah, Minggu (4/6/2017).
Hal yang sama terjadi pada Luthfi, siswa kelas tiga sekolah dasar itu nampak melamun di tengah ribuan jemaah yang menikmati bodoran Sunda yang disampaikan oleh pelawak Ohang, juga taushiah Ramadan yang disampaikan oleh Kiai Jujun Junaedi, pimpinan Pondok Pesantren al Jauhari, Garut.
Luthfi yang didampingi oleh Ibundanya Yati (46) tak kuasa menahan haru dan menangis tersedu saat mengetahui Dedi mengangkatnya sebagai anak.
Yati sendiri hadir atas ajakan anaknya tersebut karena mengetahui kawan dan tetangganya yang lain juga turut hadir. Sementara ayah Luthfi, diketahui telah lama meninggal.
“Anak saya tadi ngajak saya, katanya ada Acara Ngabuburit bareng Kang Dedi di pesantren. Alhamdulillah, ada berkahnya, selama ini saya memang kesulitan membiayai sekolah anak saya ini,” ungkap Yati.
Selama ini, Yati mengaku tidak mengenal sosok Dedi Mulyadi secara pribadi. Melalui acara ini, ia akui ternyata sosok tersebut memiliki kepedulian yang tinggi terhadap rakyat miskin.
Luthfi pun mengungkapkan kebahagiaannya karena dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi atas bantuan dari Dedi. Apalagi selama ini ia memang bercita-cita ingin menempuh pendidikan sampai perguruan tinggi.
“Alhamdulillah, bahagia sekali bisa melanjutkan sekolah,” singkat Luthfi.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY