Jadi Magnet Wisatawan, Pembangunan Taman Sri Baduga Purwakarta Akan Dilanjut
Foto : Taman Air Mancur Sri Baduga Purwakarta.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Taman Air Mancur Sri Baduga berhasil menjadi ikon dan magnet wisata di Kabupaten Purwakarta. Selain menjadi magnet wisata, Taman Sri Baduga menjadi motor penggeran ekonomi kerakyatan.
Beroperasi lebih kurang tiga tahun, jika dijumlah pengunjung Taman Sri Baduga sudah mencapai jutaan orang. Rencananya, taman air mancur terbesar di Asia Tenggara ini akan dilanjutkan pembangunannya di tahun depan.
Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Heri Anwar mengatakan, merawat dan membangun Taman Sri Baduga telah menjadi kewajiban pemerintah kabupaten (pemkab).
“Di wilayah perawatan tentu kami tidak abai. Untuk taman bagian dari Distarkim dan Dinas Lingkungan Hidup. Dan untuk fasilitas kami yang rawat. Taman Sri Baduga sudah menjadi magnet pariwisata, dan pembangunannya akan tetap dilanjut,” kata Heri, Jumat (11/5/2018).
Tutup Selama Ramadan
Akhir pekan ini, menjadi pekan terakhir pertunjukan Air Mancur Sri Baduga di Situ Buleud, Purwakarta. Penghentian itu akan dilakukan hingga satu bulan kedepan. Selama bulan suci Ramadan.
“Untuk pertunjukan air mancur Sri Baduga itu, pada pekan depan diberhentikan dahulu sementara operasionalnya,” ujar Heri.
Foto : Taman Air Mancur Sri Baduga Purwakarta.
Menurutnya, air mancur akan dioperasikan kembali untuk memanjakan masyarakat pada tanggal 23 Juni 2018 mendatang. “Surat edaran mengenai pemberhentian sementara tersebut telah ditetapkan dan telah disosialisasikan,” ucapnya.
Heri menjelaskan alasan tidak menunjukkan atraksi air mancur yang digadang-gadang terbesar se-Asia Tenggara itu. “Kalau dilihat dari jadwal petunjuknya, kan, malam hari ya. Itu bertepatan dengan tarawih kalau di bulan Ramadan,” katanya.
Selain itu juga, menghormati adanya keputusan MUI Purwakarta. Pihaknya menginstruksikan agar tempat hiburan yang buka pada malam hari diminta untuk ditutup. Dengan tujuan agar bisa lebih konsentrasi dan fokus untuk melakukan ibadah selama bulan suci.
Meski begitu, area situ Buleud tetap bisa digunakan pagi dan sore, untuk berolahraga, berkumpul atau ngabuburit. “Adapun wisata taman-taman yang ada di Purwakarta, silahkan saja untuk dikunjungi dan dinikmati,” demikian Heri.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY