Inilah Purwakarta Kota Sejuta Mimpi
Foto : Taman Air Mancur Sri Baduga.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Sematan Kota Pensiun, sebelumnya tak pernah bisa dilepaskan dari yang namanya Purwakarta. Berada di perlintasan antara Bandung dan Jakarta, jarang sekali orang sengaja datang mengunjungi kota ini.
Pembangunan dua waduk Cirata dan Jatiluhur, penyebab Purwakarta tidak nyaman dikunjungi. Adanya waduk-waduk tersebut, Purwakarta memiliki cuaca panas akibat reaksi alam.
Akibatnya, istilah Kota Pensiun, menjadi gelar khusus bagi Purwakarta selama tiga dekade terakhir. Hal-hal semacam itu, kini tak berlaku lagi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemkab Purwakarta menyulap kabupaten yang biasa-biasa saja menjadi kabupaten berkarakter istimewa.
Foto : Museum Bale Panyawangan Diorama Purwakarta.
Purwakarta kini dikenal di seantero Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Hal itu terjadi berkat pembangunan-pembangunan infrastruktur yang berbasis budaya oleh pemerintah setempat. Bahkan, kini Purwakarta menjadi target destinasi wisata di Jawa Barat.
Siapa yang tak kenal dengan air mancur Sri Baduga yang merupakan air mancur terbesar di Asia Tenggara. Lalu berbagai museum berbasis budaya ada di Purwakarta. Sebut saja Museum Galeri Wayang, lalu Museum Diorama yang menyajikan sejarah kebudayaan Sunda.
Dalam waktu dekat, Purwakarta akan meresmikan hotel yang diberi nama Padjajaran Anyar. Hotel ini bukan hotel biasa karena berada di ketinggian 800-1.000 mdpl di Gunung Parang. Sangat wajar, peningkatan jumlha kunjungan wisatawan asing maupun domestik naik secara signifikan di Purwakarta.
Foto : Hotel Padjajaran Anyar di atas ketinggian Gunung Parang.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Kabupaten Purwakarta, Hendra Fadly mengatakan, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing cukup signifikan.
“Tahun 2015 lalu, sekira 500.000 orang, mengunjungi Purwakarta untuk berwisata. Lalu pada 2016 jumlahnya naik hingga 1 juta orang. Sedangkan pada 2017 ini targetnya adalah 1,5 juta orang mengunjungi Purwakarta namun baru menginjak bulan Oktober jumlah wisatawan yang mengunjungi Purwakarta sudah melebihi target,” ujarnya.
Menurut Hendra, jumlah ini akan terus meningkat tahun 2018 mendatang dengan adanya wahana-wahana pariwisata terbaru.
Foto : ATM Beras sebagai aktualisasi sila kelima Pancasila.
“Sebut saja dengan adanya hotel Padjajaran Anyar di Gunung Parang, lalu Taman Surawisesa yaitu taman edukasi dengan layar teater raksasa di pusat Kota Purwakarta,” ujarnya.
Tak hanya itu, dalam waktu dua bulan, Purwakarta juga akan memiliki Museum Keramik yang merupakan pertama di Indonesia.
“Museum ini juga menyambung ke Gedung Teater Yudistira yang pengerjaannya sudah mencapai 90 persen. Gedung teater ini bisa menampung ratusan penonton dan memiliki bioskop yang menayangkan berbagai film tentang sejarah Purwakarta,” ucapnya.