Halal bil Halal Bersama Warga, Bupati Purwakarta Serukan Kreatifitas
Foto : Setelah berhalal bil halal bersama seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta Senin (11/7/2016).(Redaksi)
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Setelah berhalal bil halal bersama seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta Senin (11/7/2016). Malam harinya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memenuhi undangan warga Desa Kertajaya Kecamatan Pasawahan Purwakarta dalam acara dengan tema yang sama yang dihelat oleh panitia dari desa setempat. Bupati yang akrab disapa Kang Dedi tersebut terlihat hadir mengenakan pakaian khas sunda berwarna hitam dan ikat kepala berwarna putih.
Foto : Kang Dedi yang turut hadir bersama Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara menyerukan kreatifitas dalam kehidupan bermasyarakat.(Redaksi)
Dedi yang turut hadir bersama Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara menyerukan kreatifitas dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa itu, menurut Dedi sebuah komunitas masyarakat hanya akan bergantung pada pemimpinnya tanpa bisa membangun kemandirian. Saat pemimpinnya berganti, maka masyarakat tersebut akan mengalami degradasi pembangunan.
“Masyarakat yang baik itu adalah masyarakat yang sudah tersistem dalam segala hal, sehingga siapapun pemimpin dalam masyarakat itu tidak akan menjadi persoalan karena seluruh entitas masyarakat tunduk pada sistem,” jelas Dedi dalam acara yang turut dihadiri oleh seluruh unsur Muspika Kecamatan Pasawahan tersebut.
Foto : Satu per satu Kang Dedi Mulyadi menyalami warga. Kang Dedi terlihat hadir mengenakan pakaian khas sunda berwarna hitam dan ikat kepala berwarna putih.(Redaksi)
Dalam membangun kerangka sistem yang dimaksud oleh Dedi, Bupati yang ketika kecil selalu menggembala kambing milik tetangganya ini mengatakan bahwa Peraturan Desa Berbudaya dia maksudkan untuk membangun masyarakat yang kreatif melalui sistem yang tertata. Diantara poin dalam peraturan tersebut adalah Anak-anak harus memiliki hewan peliharaan.
“Kalau tidak kreatif dalam memahami peratuan desa ini maka boleh jadi di masa depan masyarakat kita akan jatuh miskin. Makanya saya serukan agar anak-anak kita harus beternak. Kita ini aneh rumput tumbuh subur di tanah sunda tapi hewan ternak seperti kambing dan sapi tidak punya, sama saja kita dengan tidak bersyukur,” kata Dedi.
Foto : Pada akhir paparannya Dedi menegaskan bahwa out put yang dapat dihasilkan dari Peraturan Desa Berbudaya tersebut adalah produktifitas masyarakat yang lahir dari kreatifitas.(Redaksi)
Pada akhir paparannya Dedi menegaskan bahwa out put yang dapat dihasilkan dari Peraturan Desa Berbudaya tersebut adalah produktifitas masyarakat yang lahir dari kreatifitas. Masyarakat yang berhasil berproduksi menurut Dedi akan dapat meraih kesejahteraan di masa depan.
“Kalau mau berusaha, dia produktif, jika produktif maka akan sejahtera ini hukum alam di masyarakat kita. Kalau anak-anak kita sibuk dengan gadget dan sosial media, jangan harapkan mereka memiliki daya saing di masa depan,” pungkas Dedi.(*)
Editor : Dicky Zulkifly