Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Pemimpin Teladan Demokrasi

Foto : Presiden The Sukarno Center Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna yang saat ini juga menjabat sebagai Anggota DPD RI dari Provinsi Bali menyematkan penghargaan Pemimpin Teladan Demokrasi kepada Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi.(Redaksi)

GIANYAR, headlinejabar.com

Gagasan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tentang toleransi ternyata tak luput dari pantauan ‘Sukarno Center’. Entitas yang secara konsisten memelihara dan mengembangkan pemikiran presiden pertama Indonesia tersebut memberikan gelar kepada Dedi Mulyadi sebagai Pemimpin Teladan Demokrasi.

Penghargaan disematkan langsung kepada Kang Dedi di Istana Mancawarna Tampaksiring, Gianyar Bali Jumat (22/7/2016). Pemberian anugerah ini langsung dilakukan oleh puteri Ir Sukarno yakni Sukmawati Soekarno Putri dalam kapasitasnya sebagai Dewan Pembina ‘The Sukarno Center’ dan Presiden The Sukarno Center Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna yang saat ini juga menjabat sebagai Anggota DPD RI dari Provinsi Bali. Selain memberikan penghargaan I Gusti Ngurah Arya juga memberikan tongkat Dwi Ananta kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Baca Juga  Menteri Yuddy Chrisnandi : Konsep Kepegawaian Bupati Purwakarta Sangat ‘Out of The Box’

Dalam sambutannya I Gusti Ngurah Arya memaparkan latar belakang lembaga yang dipimpinnya dalam  memilih Bupati yang akrab disapa Kang Dedi tersebut untuk menerima penghargaan yang juga pernah diberikan kepada Presiden Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini.

Sosok Kang Dedi dinilai oleh The Sukarno Center sebagai pemimpin yang berani melindungi hak-hak kaum minoritas, melakukan perlindungan terhadap masyarakat adat dan mampu menerapkan nilai-nilai Kebhinekaan dalam setiap program dirinya sebagai kepala daerah.

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menerima penghargaan anugerah ini langsung dari puteri Ir Sukarno yakni Sukmawati Soekarno Putri dalam kapasitasnya sebagai Dewan Pembina ‘The Sukarno Center’.(Redaksi)

“Kami telah melakukan telaah di daerah-daerah di Pulau Jawa, hanya Kang Dedi yang mampu menghadirkan nuansa berbeda dalam menjalankan kepemimpinan. Beliau berani memelihara nilai-nilai warisan leluhur Nusantara sebagaimana yang dilakukan oleh Bung Karno dahulu, semua itu tercermin dalam setiap kebijakan yang beliau lakukan di Purwakarta,” jelas I Gusti Ngurah Arya dalam sambutannya.

Baca Juga  Distarkim Purwakarta Rampungkan 24 Program Pamsimas di Tahun 2020

Sebagai warga Bali, I Gusti meyakini bahwa tanah Sunda dan Bali memiliki pertautan sebagaimana hubungan antara orang tua dan anak. Sehingga seringkali dia merasa aneh saat menganggap pola pembangunan yang ada di Kabupaten Purwakarta dianggap meniru Bali.

“Saya terinspirasi oleh Kang Dedi dalam menterjemahkan konsep nilai leluhur ke dalam program pembangunan. Kang Dedi juga konsisten membangun Purwakarta dengan nilai Kesundaan, saya aneh kalau menganggapnya sebagai adat bali. Karena yang ada di Purwakarta itu Sunda. Sudah saatnya Kang Dedi berbicara soal kultur ini dalam wilayah nasional agar Indonesia bergerak dalam gerbong revolusi, gerbong nasionalisme,” ujar I Gusti.

Foto : Sosok Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi dinilai sebagai pemimpin yang berani melindungi hak-hak kaum minoritas, melakukan perlindungan terhadap masyarakat adat dan mampu menerapkan nilai-nilai kebhinekaan dalam setiap program dirinya sebagai kepala daerah.(Redaksi)

Sukmawati Soekarno Putri pun turut mengapresiasi Bupati yang selalu tampil dengan pakaian khas Sunda ini. Menurut dia, langkah pembangunan yang didasarkan pada nilai-nilai leluhur adalah sudah tepat.

Baca Juga  Istimewa... Presiden dan Ketua DPR Buka Puasa dengan Menu Utama Sate Maranggi Purwakarta

“Kang Dedi sudah on the track, cinta kepada tanah air itu tidak bisa dilepaskan dari cinta kepada leluhur yang telah mewariskan kepada kita selaku anak bangsa aneka nilai dalam sila-sila yang ada pada Pancasila,” ujar Putri Proklamator tersebut.

Sementara itu Bupati Purwakarta saat ditemui di lokasi acara oleh Humas Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengatakan dirinya mengucapkan terima kasih dan mengaku akan terus berjuang membangun falsafah nilai-nilai Kesundaan.

“Saya sangat berterima kasih, artinya nilai-nilai Kesundaan kini bukan hanya diapresiasi oleh masyarakat Jawa Barat, tetapi juga oleh masyarakat Bali. Ini motivasi untuk saya agar melakukan sesuatu yang lebih baik lagi,” singkat Dedi sambil meninggalkan lokasi acara.(adv)

Editor : Dicky Zulkifly