Belajar Sejarah Perjuangan di Goa Jepang Purwakarta

Foto : Goa Jepang merupakan saksi bisu atas kekejaman penjajah Jepang terhadap warga Purwakarta.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Belum banyak orang yang mengetahui, jika Purwakarta memiliki jejak historis bangsa Indonesia, akibat kekejaman masa penjajahan Jepang. Salah satu buktinya terdapat goa dengan kedalaman 300 meter, tinggi 1,5 meter, dan lebar 2 meter yang terletak di Gunung Gokaramai.

Tempat peninggalan sejarah ini, salah satu destinasi wisata yang patut untuk dikunjungi. Goa Jepang merupakan saksi bisu atas kekejaman penjajah Jepang terhadap warga Purwakarta, yang mempekerjakan mereka secara paksa dan tidak manusiawi.

Goa Jepang terletak di Desa Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes. Memiliki ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut, temperatur atau suhu udara berkisar antara 17 sampai dengan 20 derajat celsius.

Baca Juga  Lihat Langsung "Para Pendekar" Unjuk Ketangkasan di Purwakarta

Foto : Goa Jepang merupakan saksi bisu atas kekejaman penjajah Jepang terhadap warga Purwakarta.

Dikelilingi perkebunan teh, pohon pinus, cengkeh, manggis dan termasuk dalam kawasan puncak Gunung Burangrang. Jaringan jalan yang melintasi Desa Pusakamulya, meliputi jalan Kabupaten, jalan desa, kerikil dan jalan tanah, terutama sepanjang 2 Km menuju lokasi masih jalan setapak.

Goa Jepang dibangun pada sekitar tahun 1942, oleh rakyat pribumi secara paksa, yang terkenal dengan sebutan Romusha, untuk digunakan sebagai tempat persembunyian. Memiliki 3 pintu masuk, 12 kamar berbentuk huruf T dengan ukuran kamar-kamar antara 3 sampai dengan 6 meter menyerupai huruf U (memutar).

Baca Juga  Praktikum Mata Pelajaran Biologi ala Pelajar Purwakarta

Selain sebagai tempat persembunyian, fungsi goa ini sebagai penyimpanan mesiu dan senjata, sekaligus tempat radio komunikasi tentara Jepang. Letak Goa Jepang, kurang lebih 38 kilometer dari pusat kota Purwakarta ke arah timur. Lokasinya pun cukup jauh, serta harus membelah lebatnya hutan pinus melalui jalan setapak, karena itu, dari hutan hanya bisa ditempuh dengan perjalanan kaki.

Foto : Goa Jepang merupakan saksi bisu atas kekejaman penjajah Jepang terhadap warga Purwakarta.

Salah satu pengelola Pasir Panyawangan Agus Saprudin, goa tersebut merupakan peninggalan zaman pendudukan Jepang. Pada zaman Romusa dulu, goa yang memiliki panjang sekitar 100 meter itu merupakan markas tentara jepang.

Baca Juga  Gerakan Beas Perelek di Desa Cilandak Purwakarta Sudah Berjalan Sejak Tahunan

“Meski lebar mulut goa hanya dua sampai tiga meter. Di dalamnya terdapat sembilan ruangan yang dijadikan markas,” jelas Agus.

Hingga saat ini belum banyak pengunjung yang berani masuk dan menelusuri goa tersebut. Terkait soal keamanan, Goa Jepang masih dalam tahap penelitian. Peneliti dari beberapa universitas negeri sudah datang, namun belum ada hasil yang disepakati bersama mengenai keamanan goa.

“Ada yang bilang goa itu rawan ambruk karena merupakan buatan manusia. Namun, ada juga yang bilang jika goa itu kokoh karena bukan tanah, tapi cadas,” kata Agus.

REPORTER : AGA GUSTIANA
EDITOR : DICKY ZULKIFLY