Berkat Pak Jumsih, Purwakarta Bersih
Foto : Wakil Bupati Purwakarta H Aming mendedikasikan jabatannya melalui konsistensi dalam giat Jumat Bersih.
WAKIL BUPATI Purwakarta H Aming kini lebih dikenal sebagai “Pak Jumsih”. Ya, melalui konsistensinya dalam giat Jumat Bersih tiap pekannya, menghasilkan dampak positif bagi penataan dan pembangunan lingkungan bersih di Kabupaten Purwakarta.
Selama ini Purwakarta terkenal akan kebersihan dan keasriannya. Aming ripanya tak mau kehilangan momentum itu. Purwakarta harus selalu bersih dan bersahaja. Lebih dari satu dasawarsa ini, Purwakarta mengedepankan spirit kebudayaan sampai dikenal sebagai raja tanpa mahkota dalam bidang kebersihan.
Mungkin, saat ini kabupaten kecil kedua di Jabar itu bak gadis cantik yang tengah mekar-mekarnya menebar pesona. Tak heran, selama ini wilayah tersebut cukup dipertaruhkan di kancah nasional maupun internasional.
Memang, sejak kepemimpinan bupati sebelumnya, baik pembangunan infrastruktur maupun penataan fasilitas publik di wilayah ini menunjukan perkembangan yang cukup signifikan.
Itu semua, tak lain merupakan buah dari kebijakan tegas pemerintahan daerah setempat. Hal mana, pemkab mengintruksikan seluruh pegawai untuk ‘guyub’ membantu masyarakat dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.
Dalam kebijakan tersebut, salah satu poinnya, yakni memerintahkan seluruh pegawai, baik yang ada di lingkungan OPD, kantor intansi/dinas, kecamatan, hingga tingkat kelurahan/desa supaya turun ke lapangan untuk ‘beberesih’ lingkungan setiap hari Jumat (Jumsih).
Saat ini, kegiatan tersebut dikomandoi langsung Wakil Bupati Purwakarta, Aming. Menurut dia, tradisi menjaga kebersihan secara bergotong-royong ini harus terus digalakan.
“Purwakarta, dari dulu termasyur akan kebersihannya. Ini harus dipertahankan,” ujar Aming.
Dia berpendapat, pondasi pembangunan yang sudah diletakan Bupati Purwakarta terdahulu, Dedi Mulyadi, itu sangat layak dilanjutkan. Secara visi, dia terinspirasi oleh langkah-langkah strategis pemerintahan terdahulu.
“Pada prinsipnya, proses pembangunan ini membutuhkan kesinambungan. Saya kira pondasi pembangunan Kang Dedi Mulyadi dulu harus kita lanjutkan,” jelas dia.
Termasuk, kata dia, mempertahankan program ‘arisan gotong-royong’ yang sudah berjalan dari dulu. Dalam program ini, setiap desa di satu kecamatan wajib membantu menjaga kebersihan desa lainnya secara bergiliran.(adv)