Pelajar SMPN 3 Lebih Sehat dan Cerdas dengan Masuk Pagi

foto : Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMPN 3 Purwakarta Sumarni SPd

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Meski banyak pelajar yang belum terbiasa dengan kebijakan jam masuk sekolah lebih pagi, lain hal dengan pelajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Purwakarta. Pelajar tetap tepat waktu datang ke sekolah, meski banyak yang berdomisili di luar Kota Purwakarta.

 

Untuk mengurangi dan menekan angka keterlambatan siswa, pihak SMPN 3 Purwakarta memiliki cara tersendiri dalam menjalankan sistem masuk sekolah. Salah satunya, sesama guru dan pelajar saling mengingatkan arti ketepatan waktu.

Baca Juga  Tiga Langkah Ini Jadi Solusi Keluhan PPDB di Kota Bandung

Salah satunya, kunci dan ciri orang-orang sukses, sering tepat waktu dimanapun kapanpun. Selanjutnya, pihak sekolah melatih kebiasaan anak dengan lebih memakai waktu di rumah dengan mengulas pelajaran dan beristirahat.

“Kuncinya saling mengingatkan, antara siswa dan guru. Jika ada yang kesiangan tetap langsung tangani demi keamanan, kita akan tahu ada yang terlambat. Tapi sejauh ini belum ada. Jam masuk pagi, sesuatu akan lancar karena kebiasaan, semua sudah setuju dengan masuk pagi,” jelas Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMPN 3 Purwakarta Sumarni SPd.

Baca Juga  Disdik Purwakarta Dapat  Pengahargaan Cerdas Berkarakter Kemdikbud

Diakuinya, pelajar SMPN 3 bukan saja berasal dari dalam kota. Melainkan daerah di luar kota seperti Plered, Sukatani dan Pasawahan yang jaraknya cukup jauh. Namu, berkat latihan dan pembiasaan, siswa lebih semangat masuk pagi.

“Solusinya bagi yang jauh, harus berangkat lebih awal. Dan jika  orang tuanya pekerja dengan arah sama, bisa sambil mengantar anak. Atau jika berlawanan, kami mengarahkan pelajar untuk diantar oleh anggota keluarga yang lain,” paparnya.

Baca Juga  Tim Sadewa UI Siap Berlaga di Eropa

Berdasarkan aturan Peraturan Bupati (Perbup) No 69 tentang Penerapan Nilai Dasar Pendidikan Berkarakter pihaknya mencoba untuk menerapkan dan menjabarkan realisasi aturan di sekolah. Penekanannya, dengan zerro pelanggaran.

“Pelajar kita lebih berdisiplin, tidak bawa kendaraan, tepat datang ke sekolah, membawa bekal dari rumah dan lebih sehat. Kami melihat pola perkembangan kecerdasan anak yang kian berkembang dinamis,” ucap dia.(aga)