Diguyur Anggaran Rp.260 Juta, Sebanyak 20 Rutilahu di Desa Pabuaran Subang di Bongkar
Foto : Diguyur Anggaran Rp.260 Juta, Sebanyak 20 Rutilahu di Desa Pabuaran Subang di Bongkar
SUBANG, headlinejabar.com
Diguyur anggaran sebesar Rp. 260 juta yang bersumber dari ABPD Provinsi Jawa-Barat pihak pemerintah desa Pabuaran membongkar 20 Rutilahu atau rumah tidak layak huni di daerah Dusun Munjul RT 33/10, Desa/Kecamatan Pabuaran,Subang, Kamis (8/11/2018) pagi sekitar jam 8.46 WIB.
Rumah tidak layak huni yang tersebar di 6 dusun itu kondisinya sangat miris selain atapnya bocor juga menggunakan dinding bilik bambu. Untuk membangun rumah tersebut melibatkan warga mereka bahu membahu bergotong-royong secara swadaya merobohkan rumah itu untuk dibangun kembali.
Ada sekitar 20 rumah yang mendapat bantuan rutilahu masing- masing di jatah sebesar Rp.13 juta.”Ini baru tahap pertama sebanyak 10 rumah atau sekitar Rp.130 juta yang digelontorkan,” kata Ketua LPM Desa Pabuaran, Sopiandi kepada Headlinejabar.com.
Dia mengatakan, dengan adanya bantuan sebesar itu semoga dapat meringankan beban mereka setidaknya saat musim hujan rumah mereka aman dari guyuran hujan dan atap rumahnya tidak bocor.
“Perbaikan rumah warga ini ditargetkan tuntas selama 30 hari untuk mempercepatnya diterjunkan sebanyak 7 tenaga kuli, katanya.
Salah satunya rumah milik Maminah (70) rumah berukuran panjang 7 meter dan lebar 6 meter itu kini tengah diperbaiki setelah mendapatkan kucuran anggaran dari pemerintah daerah dan dapat meringankan beban mereka setidaknya perbaikan rumah yang sudah lama didambakan itu dapat terlaksana.
“Kita berharap dengan adanya bantuan rutilahu atau rumah tidak layak huni ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Sementara yang belum tersentuh rutilahu diminta untuk sabar menunggu giliran,katanya.
Sementara itu, Pemilik rumah Maminah (70) Warga Dusun Munjul RT 30/10 Desa/Kecamatan Pabuaran, Subang, mengatakan, dengan adanya bantuan rutilahu ini sedikit lega setidaknya pada saat hujan turun tidak disibukan lagi memasang ember untuk menampung tetesan air dari genteng yang bocor.
“Tinggal digubug reot berukuran sekitar panjang 7 meter dan lebar 6 meter ini sudah cukup lama ada sekitar 30 tahun baru kali ini diperbaiki setelah mendapatkan bantuan dari pemerintah,” kata Pemilik rumah Maminah.
Ia mengatakan, selama perbaikan rumah dirinya tinggal sementara waktu dirumah saudaranya yang kebetulan jaraknya tak jauh dari lokasi.”Alhamdulliah rumah ini diperbaiki mungkin rasa kekwatiran ambruk akan segera sirna setelah rumah tuntas diperbaiki,” pungkasnya. (san/eka)