Hilangkan PHK, Ratusan Buruh Berunjuk Rasa di Depan Pabrik PT. AMB di Cipeundeuy, Subang

Foto: Hilangkan PHK, Ratusan Buruh Berunjuk Rasa di Depan Pabrik PT. AMB di Cipeundeuy, Subang

SUBANG, headlinejabar.com

Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ( KSPSI ) menggelar unjuk rasa di depan Pabrik PT.Anugrah Mutu Bersama ( Bango ) di Jl.Raya Cipeundeuy, Desa Wantilan RT 7/03, Kecamatan Cipeundeuy, Subang, Selasa (30/10/2018).

Ratusan buruh dalam aksinya mereka berorasi sambil membawa poster bertuliskan “Stop! Persekusi,Intimidasi dan Diskriminalisasi terhadap buruh” dengan mengunakan cat pilok.

Baca Juga  Ibu ini Marahi Kadisnakertrans, Apindo, Perusahaan, dan Komisi IV DPRD Purwakarta

Selain itu mereka juga mendesak pihak perusahaan agar menghilangkan PHK dan mempekerjakan kembali buruh yang di PHK sepihak.

Sementara Petugas berjaga-jaga untuk menghalau aksi yang menjurus anarkis. Hampir selama 2 jam buruh berunjuk rasa belum satu pun pihak perwakilan perusahaan yang bersedia menemui para pengunjuk rasa untuk melakukan perundingan.

“Kita minta pihak perusahaan yang melakukan intimidasi dan persekusi terhadap buruh harus diusir dan hengkang dari bumi Subang,” kata Koordinator aksi, Warlan kepada Headlinejabar.com.

Baca Juga  Mayoritas Perda yang Disahkan Bersifat Retribusi

Dia mengatakan, pihak perusahaan harus mencabut keputusan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan pekerjakan kembali buruh yang dikenakan sangsi mereka butuh pekerjaan untuk menghidupi anak dan keluarganya.

Semetara itu, Pihak perwakilan perusahaan, Yuda mengatakan, terjadinya PHK terhadap salah seorang buruh itu sudah sesuai dengan prosedur yang ada jika seorang buruh melanggar aturan tentunya resikonya harus ditanggung oleh buruh itu sendiri.

Baca Juga  Kyai Aceng Ciganea Wafat, Bupati Dedi Berduka

“Kondisi ini sudah diketahui oleh pihak direksi formal dan informalnya harus dijalankan sesuai aturan,” kata Pihak perwakilan perusahaan, Yuda.

Ia mengatakan, soal permohonan buruh akan saya ajukan ke pihak pemilik perusahaan dan mungkin nanti akan ada mediasi lanjutan jadi keputusannya menunggu dari Management pusat Jakarta.

“Hingga berita di buplisher ratusan buruh itu satu persatu ahirnya membubarkan diri dan pulang kerumahnya masing-masing,” pungkasnya. (san/eka)