Parade Tauhid di Purwakarta Diikuti Ribuan Umat Islam

Foto: Ribuan Umat Islam saat mengikuti Parade Tauhid di Purwakarta

PURWAKARTA, headlinejabar
Ribuan umat Islam dari berbagai daerah ikuti Parade Tauhid, di Kabupaten Purwakarta, Minggu (17/1/2016). Kegiatan parade tauhid mengambil tema ‘Purwakarta Bertauhid Tanpa Maksiat dan Syirik’.

Kegiatan tersebut dipimpin Ketua Majelis Manhajus Sholihin KH Muhamad Syahid Djoban. Pasalnya, ribuan orang yang nengikuti kegiatan tersebut berasal dari berbagai pelosok kota di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.

Baca Juga  Studi Banding Pengembangan Potensi Desa, Bupati Padang Pariaman Kunjungi Purwakarta

Mereka berjalan kaki dari Jalan Veteran (Kampus UPI) Purwakarta hingga pertigaan Pasar Rebo Jalan Kapten Halim. Dan, aksi itu mendapat pengawalan yang ketat oleh ratusan aparat kepolisian.

Pantauan dilapangan, massa yang ikut dalam pawai itu mengumandangkan gema takbir dan sholawat. Mereka pun mengusung beragam spanduk berisi seruan moral kepada penguasa Pemkab Purwakarta.

Sejumlah spanduk dibentangkan. Di antaranya bertuliskan ‘Adat Sunda sesuai Syariat Islam’, ‘Kemusyrikan bukan Adat Sunda’, dan ‘Purwakarta Kota Santri bukan Kota Patung’.

Baca Juga  Pemkab Purwakarta Gerak Cepat Tangani Bencana

Dalam orasinya, Ketua Majelis Manhajus, Sholihin KH Muhamad Syahid Djoban, mengatakan umat Islam ingin mengembalikan Purwakarta sebagai Kota Tauhid. Ia juga berjanji secara rutin menggelar Parade Tauhid.

“Dalam setahun ini kita akan menggelar empat kali Parade Tauhid. Aksi ini dilaksanakan tak lain mengingatkan apa yang dilakukan Bupati Purwakarta telah menyimpang. Juga untuk membangunkan kesadaran warga bahwa kondisi Purwakarta sudah tak bisa dibiarkan,” seru Syahid.

Baca Juga  DPRD dan Disporparbud Purwakarta Bahas Sport Center

Pada kegiatan Parade Tauhid itu juga dibacakan lima poin pernyataan sikap Umat Islam Purwakarta yakni mengembalikan Purwakarta menjadi Kota Santri, hentikan intimidasi dan adu domba antar warga sesama umat Islam, menghentikan ritual mistik dan bongkar patung, Bupati diminta dekat dengan ulama dan memohon kepada Polda Jawa Barat agar kasus penistaan agama yang dilakukan Bupati segera diproses secara hukum.(ays)