Survei Selalu Unggul, Deddy-Dedi Ingin Menang di Pilgub Jabar

Foto : Deddy-Dedi.IST

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mengalami tren kenaikan elektabilitas di simpul utama daerah di Jawa Barat. Kondisi kenaikan ini terjadi secara merata sehingga mengakibatkan pasangan DM4Jabar tersebut unggul dalam berbagai survei independen.

Terbukti, survei yang digelar Litbang Kompas menempatkan duet maut tersebut sebagai pemenang. Deddy-Dedi meraih hasil 42,8 persen, Ridwan-Uu menyusul di posisi kedua dengan raihan 39,9 persen.

Pasangan kandidat lain yakni Sudrajat-Syaikhu menyusul dengan angka 7,8 persen. Terakhir, TB Hasanudin-Anton berada di peringkat terakhir dengan raihan 3,1 persen. Sebanyak 6,4 persen respon masih belum menentukan pilihan.

Senada dengan hasil survei Litbang Kompas, Lingkar Survei Indonesia yang digawangi Denny JA juga melakukan survei di Pilgub Jawa Barat. Hasilnya, Deddy-Dedi unggul dengan persentase 43,2 persen disusul Ridwan-Uu dengan raihan 39,27 persen.

Baca Juga  Ahmad Sanusi Ketua DPRD Purwakarta Definitif

Sementara itu, Sudrajat-Syaikhu keluar sebagai juara tiga dengan raihan 8,2 persen. Pasangan TB Hasanudin-Anton berada di posisi buncit dengan persentase 4,1 persen. Sisa persentase suara menjadi swing voters yang masih diperebutkan para kandidat pasangan calon.

Fenomena kemenangan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi ditanggapi biasa saja oleh Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Dia mengatakan hasil survei tidak terlalu penting sebagai cerminan utuh. Sebab, hasil perhitungan suara KPU Jawa Barat merupakan penentu kemenangan yang hakiki.

“Kami ini bukan ingin menang di survei tetapi kami ingin menang di pemilihan. Nanti kan, tanggal 27 Juni 2018,” kata Dedi, Selasa (9/5/2018) sebelum keberangkatannya menuju Tasikmalaya dari Purwakarta.

Baca Juga  Tiga Balon Kada PDIP Purwakarta Gugur

Pemetaan Wilayah Pasangan DM4Jabar

Dalam konteks pemetaan wilayah, Koordinator Presidium KAHMI Jawa Barat tersebut mengatakan pihaknya sudah memiliki data valid. Hal tersebut didasarkan pada karakter pemilih secara geopolitik di provinsi yang menjadi kantong suara pemilu nasional tersebut.

“Wilayah Jabar Utara itu sudah masuk dalam fase tidak ingin lagi mengubah pilihan. Karakternya militan sebab bukan ikatan politik yang terbangun, tetapi ikatan kekeluargaan,” katanya.

Menurut dia, pihaknya tinggal menguatkan lebih lanjut dengan cara menjaga silaturahmi dengan masyarakat di Jabar Utara. Caranya, setiap hari, tidak kurang dari 20 undangan yang tersebar di daerah tersebut dia hadiri.

Baca Juga  Cawagub Jabar Ini Punya Solusi Masalah Sungai Citarum

“Caranya keondangan kok, diundang ya hadir karena kewajiban kita menjalin silaturahmi. Ditambah kan sejak lama komunikasi kultural kita sudah terjalin di Pantura,” ungkapnya.

Persepsi pemilih di wilayah Bandung Raya terhadap pasangan DM4Jabar pun mengalami tren positif. Hal yang sama terjadi di kawasan Jawa Barat bagian Selatan.

“Orang Jawa Barat mah kan harus selalu disilaturahmian. Mereka itu senang kalau kita ajak berparsitispasi, jadi tidak searah dari kita. Bisa sambil ngaliwet, numpeng, ngagubyang empang, apa saja pokoknya. Bagi kami itu yang penting rakyat bahagia. Silaturahmi itu yang penting,” pungkasnya.