Sinergi Industri dengan Alam Jawa Barat Menjadi Perhatian Dedi Mulyadi

Foto : Sinergi Industri dengan Alam Jawa Barat Menjadi Perhatian Dedi Mulyadi 

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan sektor industri di Jawa Barat. Menurut dia, sektor industri terutama di wilayah Jababeka dan wilayah lain harus bersinergi dengan alam. 

Hal ini ditegaskan oleh mantan Bupati Purwakarta dua periode tersebut saat menghadiri dialog bersama para pelaku industri. Tepatnya, di President University, Kabupaten Bekasi, Rabu (18/4/2018). 

“Industri harus bersinergi dengan alam. Keduanya harus saling mendukung, bukan saling mengalahkan. Karena itu, usaha pengembangan teknologi untuk industri harus berbanding lurus dengan usaha merawat alam,” katanya. 

Baca Juga  Banyak Masalah Tak Selesai Saat  Purwakarta Berkonsep Kota Tasbeh

Dedi Mulyadi mengingatkan agar industri tidak hanya berorientasi pada aplikasi berbasis teknologi. Sungai Citarum menurut dia, memegang peranan penting baik bagi industri maupun kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. 

Karena itu, kepedulian industri terhadap keasrian Citarum turut menjadi penting demi terciptanya daya dukung lingkungan. 

“Industri juga membutuhkan air kan, bukan hanya internet. Kalau Sungai Citarum kering, bagaimana industri bisa berjalan?. Bagaimana masyarakat di sekitar wilayah industri bisa tetap bertahan?. Industri harus menaruh perhatian besar terhadap daya dukung lingkungan,” ujarnya. 

Baca Juga  BKPSDM Purwakarta Segera Umumkan Hasil Nilai Peserta Lelang Jabatan

Pemulihan Sungai Citarum

Orientasi tersebut menurut Dedi Mulyadi dapat diwujudkan dengan cara berperan aktif dalam proses pemulihan Sungai Citarum. Langkah pemulihan itu harus komprehensif mulai dari hulu sampai hilir. 

Caranya, bagian hulu sungai terpanjang di Jawa Barat yang mulai gundul itu harus ditanami pohon kembali. Sehingga, wilayah-wilayah hutan di Selatan Jawa Barat dapat kembali menjadi daerah resapan air dan tidak langsung masuk ke Citarum. 

Tidak hanya itu, sepanjang daerah aliran sungai tidak boleh terjadi pendangkalan. Ini berguna untuk pengiriman barang yang diproduksi sektor industri. Tidak lagi melalui jalur darat, tetapi bisa menggunakan jalur sungai. 

Baca Juga  Usai "Ngamuk" di RSUD Bayu Asih, Bupati Purwakarta Bantu Pengobatan Pasien Thalasemia

“Industri juga bisa meraih manfaat. Kalau Sungai Citarum terjaga, arus distribusi barang tidak terkendala kemacetan di tol, karena kita kirim barang bisa via sungai,” katanya. 

Langkah ini menurut pria yang lekat dengan iket Sunda jenis makutawangsa itu merupakan langkah maju. Karena terjadi akulturasi produk teknologi dengan alam yang melahirkan sinergi.

“Saya yakin ini berhasil, sehingga ke depan, alam dan teknologi menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” pungkasnya.

EDITOR : DICKY ZULKIFLY