Premium Sulit di Depok Bukan Salah Pertamina
Foto : Ist.
DEPOK, headlinejabar.com
Sulitnya mendapatkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya premium banyak di keluhkan oleh masyarkat hal tersebut tentu harus bisa di sikapi oleh Pemerintah setempat.
Rudi masyarakat Kota Depok yang kesehariannya menggunakan premium mengeluhkan karena sudah beberapa minggu terakhir dirinya terpaksa harus beralih ke pertalite.
“Kalau terus begini masyarakat yang di rugikan harus ada solusi karena kendaraan saya menggunakan premium dengan sering kosong terpaksa saya harus keluarkan uang lebih,” keluhnya.
Sementara itu Athar Susanto Selaku Dewan Penasehat Hiswanamigas Kota Depok mengungkapkan bahwa memang sulitnya premium akibat dari turunnya permintaan akan bahan bakar premium karena saat ini masyarakat beralih ke produk lain yang memiliki Oktan yang lebih tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan dari Mesin kendaraan itu sendiri yang sudah memakai CDI.
“Dulu, penjualan Premium di SPBU di Depok memang tinggi, tetapi sekarang turun drastis. Karena keterbatasan kapasitas tangki di SPBU salah satu produk jadi harus dilepas. Akhirnya saat ini SPBU di Kota Depok lebih banyak yang menjual Pertalite dan Pertamax,” kata Athar, Jumat (30/3/2018).
Karena menurutnya semakin tinggi Oktan BBM, Performa Mesin akan semakin baik apalagi untuk mesin keluaran baru yang kebanyakan dirancang untuk mengonsumsi Bahan Bakar beroktan 92 (RON92),untuk itu tidak ada kesenganjaan dari pihak Pertamina untuk memangkas Premium di Kota Depok.
Selain itu juga meningkatnya kesadaran Konsumen terhadap penggunaan BBM beroktan tinggi . Untuk itu Hiswana Migas Depok tak khawatir bakal ada lonjakan permintaan Premium besar-besaran, menyusul kenaikan harga Pertalite sebesar Rp200 per liter baru-baru ini.
“Untuk itu kami berharap konsumen mulai bergeser ke penggunaan BBM yang memiliki kwalitasnya lebih baik, agar kendaraan semakin terawat baik,” tutup dia.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY