Bantuan Bibit Tanaman ke Purwakarta Masih Terkendala Lahan
Foto : Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, menyebut lembaganya masih dihadang kendala terkait masuknya bantuan berbagai jenis bibit tanaman dari pemerintah pusat.
Utamanya bantuan bibit benih padi, jagung dan kedelai, diplot khusus untuk ditanam di lahan berupa Penambahan Area Tanam Baru (PATB). Dalam kata lain, lahan PATB bukan murni yang dikelola oleh Dinas Pangan dan Pertanian.
Lebih jelasnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta mesti mengakomodir terlebih dahulu lahan-lahan milik perkebunan, perhutani dan lahan-lahan tidur. Hal ini tentu tidak semudah yang dibayangkan. Mengingat, lahan-lahan tersebut masih dihuni berbagai jenis tanaman.
“Mulai dari karet, yang punya Perhutani, jengjing, bahkan ada yang ditanami belukar,” kata Agus kepada headlinejabar.com, Rabu (17/1/2018).
Pihaknya mengharapkan, bantuan diberikan bukan berupa benih saja, melainkan ada untuk pembersihan lahan. Mengingat dari total kebutuhan 1300 hektare lahan PATB, sejauh ini baru terpenuhi sebatas 60 hektare saja.
“Kalau ada belukar, atau tanaman yang sudah tidak lagi produktif kan harus dibersihkan,” terang Agus.
Bantuan untuk peningkatan produktifitas lahan PATB memang tengah dimaksimalkan tahun ini. Meski merubah fungsi lahan, pemanfaatan lahan PATB tidak merusak lingkungan pertanian. Mengingat, bibit yang ditanam memiliki fungsi yang berdampak positif bagi alam sekitar.
“Semisal kedelai yang bisa mengikat nitrogen. Tanaman ini bisa meningkatkan kesuburan tanah,” ujar Agus.
Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan menambahkan, kendala bantuan bibit tanaman dari pemerintah khusus jagung dan kedelai memang bukan diperuntukkan lahan eksisting, melainkan di PATB.
“Tapi untuk proses tanam kondisional. Misal di Perhutani, perkebunan, lahan tidur dan lahan kritis, mau ditanami tanaman apa. Bantuan banyak berupa benih padi, jagung, tanaman-tanaman produktif yang lain,” kata Midan.
Menyoal target, dengan kondisi di lapangan seperti ini, target penambahan lahan akan mendapat kesulitan. Selain itu, minat petani sampai hari ini masih terbilang minim. Namun ini bisa distimulus jika lahan sudah memadai. Mengingat untuk penanaman bibit, disesuaikan dengan keinginan petani dan ketersediaan air.
“Program ini dinamakan peningkatan produksi produktifitas dan mutu tanaman pangan. Bantuan langsung dari Kementerian Pertanian,” ujar Midan.
Diketahui, lahan-lahan untuk PATB ini tersebar di Kecamatan Cibatu, Maniis, Tegalwaru, Darangdan, Bojong sampai Sukasari. Namun, kesemua lahan tersebut masih dihuni berbagai tanaman yang dalam proses pembersihan memerlukan cara yang tidak mudah.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY