LGBT Tidak Kalah Berbahaya Dari Narkoba
Foto : Komisi D DPRD Depok Hj Rezky M Noor.
DEPOK, headlinejabar.com
Pemberitaan terkait Praktik sex menyimpang dari komunitas LGBT (lesbi, gay, biseksual dan transgender) yang meresahkan warga Depok di tanggapi serius oleh Komisi D DPRD Depok pasalnya menurut Hj Rezky M Noor perlu adanya sinergitas antara Pemerintah dengan para stakholder lainnya hal tersebut di ungkapkan di sela-sela rapat dengan para opd di gedung DPRD.
“Tidak bisa masalah LGBT ini kita serahkan ke Pemerintah karena tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa adanya peran serta dari masyarakat,” katanya, Rabu (17/1/2018).
Lebih lanjut di katakan bahwa kasus LGBT tidak terjadi secara instan karena menurutnya peran orang tua dalam mendidik tentu lebih berperan dalam membentuk jiwa si anak.
“Dari masih balita orang tua harus peka terhadap tumbuh kembang si anak karena di masa-masa inilah kejiwaan anak terbentuk misalnya kita punya anak cowok jangan kasih boneka atau baju yang warna ping karena hal tersebut bisa terbawa sampai besar,” jelasnya.
Di katakan bahwa selain faktor dari pendidikan dirinya juga berharap pemerintah juga ikut berperan aktif dengan melakukan pendampingan kepada guru-guru hal tersebut untuk mengetahui potensi apa yang dapat di kembangkan dari diri si anak.
“Coba itu anak-anak jalanan di berdayakan di bina di arahkan mereka punya minat apa kenapa supaya mereka juga merasa di hargai selain itu hal tersebut juga bisa mencegah perkelahian kalau mereka sibuk dengan hobi dan hobinya itu bisa menghasilkan maka saya jamin pikiran untuk berkelahi gak akan muncul,” paparnya.
Harapan agar pemerintah ikut campur tangan dalam hal pendampingan kapada siswa siswi bukanlah tanpa alasan karena menurutnya Pemerintah seharusnya bisa sejalan dalam melakukan sosialisasi terhadap bahaya narkoba karena menurutnya LGBT tidak kalah berbahaya dari penyalahgunaan narkotika.
“Kalau perlu berjalan bersama antara BNN dengan pemerintah karena ini perlu dan harus di mulai dari bawah tentang bahaya sex meyimpang,” tutupnya.
REPORTER : YOPI SETYABUDI
EDITOR : DICKY ZULKIFLY
