Panitia Jelaskan Kronologi Dedi Mulyadi Tinggalkan Arena Dialog UI
Foto : diskusi yang digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia pada Kamis (21/12), kemarin.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diketahui harus menghadiri agenda lain usai memberikan materi dalam Dialog ‘Mencari Solusi Untuk Tantangan Pembangunan Jawa Barat 2018 – 2023. Ia terlihat berpamitan kepada para pembicara lain, panitia dan peserta yang hadir dalam diskusi yang digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia pada Kamis (21/12), kemarin.
Ketua Steering Committe kegiatan tersebut, Berly Martawardaya mengucapkan terima kasih kepada Dedi karena telah datang lebih awal. Sebagaimana diketahui, acara itu dimulai pada Pukul 09.30 WIB. Namun, Bupati Purwakarta itu sudah hadir di lokasi sejak Pukul 08.45 WIB.
“Kami selaku panitia mengucapkan terima kasih karena Kang Dedi bukan saja hadir tepat waktu, melainkan lebih awal. Pukul 08.45 WIB beliau sudah hadir. Saat datang itu, beliau sampaikan bahwa ada agenda lain sekitar Pukul 11.00 WIB, jadi tidak bisa ikut dialog sampai selesai,” katanya saat dihubungi, Jum’at (22/12/2017).
Sementara itu, ia selaku panitia juga mendapatkan informasi dari pembicara lain yakni Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Kata dia, saat acara akan dimulai, pria berkacamata tersebut mohon izin datang terlambat karena terjebak macet di ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek arah Jakarta. Karenanya, baru bisa hadir di lokasi pada Pukul 11.00 WIB tepat.
“Kami sedianya tidak membuka sesi lain. Tetapi, karena Pak RK terlambat, terpaksa kami jadikan dua sesi. Kami juga tidak mungkin menunggu beliau karena acara harus sesuai jadwal. Beliau tiba di lokasi sekitar Pukul 11.15 WIB,” jelas dosen Fakultas Ekonomi UI tersebut.
Sesuai kesepakatan awal, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kemudian meninggalkan lokasi pada jam yang sudah ditentukan. Ia diketahui harus kembali ke Jakarta karena ada agenda di DPP Partai Golkar yang harus dia hadiri.
Berikan Identifikasi Masalah dan Solusi
Dalam dialog tersebut, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengemukakan identifikasi atas masalah dan solusi yang tengah berkembang di Jawa Barat. Kata dia, Jawa Barat hari ini kehilangan identitas, daya dukung wilayah dan memiliki angka kemiskinan yang tinggi.
“Jawa Barat hari ini kehilangan identitas. Makanya, kehilangan karakter. Inilah yang mengakibatkan kehilangan produktifitas,” jelas Dedi.
Solusi atas masalah tersebut, kata dia, Jawa Barat harus segera melakukan penguatan karakter wilayah. Orang Sunda katanya, memiliki filosopi pembangunan untuk menciptakan daya dukung wilayah demi pengentasan kemiskinan.
“Maka pembangunan itu harus sinergis didasarkan atas karakter wilayah. Orang Sunda itu punya falsafah bahwa pembangunan harus didasarkan pada karakter tanah, air, udara dan matahari. Ini penting agar daya dukung wilayah terpetakan demi pengentasan kemiskinan,” pungkasnya.(rls)
EDITOR : DICKY ZULKIFLY