Dedi Mulyadi: Golkar Harus Tiru Jokowi Dalam Hal Perekrutan

Dedi-Kosgoro.jpg

Foto : diskusi panel Kosgoro bertajuk “Memperkokoh Soliditas untuk Mencari Solusi Terbaik Guna Penyelamatan Partai Golkar” di Sleman, Yogyakarta, Minggu (26/11/2017).

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Sistem rekrutmen DPP Partai Golkar dalam merekrut pengurus maupun kader lagi-lagi menjadi sorotan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Menurut dia, Golkar seharusnya meniru langkah yang sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dalam merekrut para pembantunya yang kini duduk dalam Kabinet Kerja.

Hal ini ditegaskan oleh Bupati Purwakarta tersebut usai menjadi pembicara dalam diskusi panel Kosgoro bertajuk “Memperkokoh Soliditas untuk Mencari Solusi Terbaik Guna PenyelamatanPartai Golkar” di Sleman, Yogyakarta, Minggu (26/11/2017).

Baca Juga  Dedi Mulyadi Bicara Kebudayaan di Rakorda II Hanura Jabar

“Hari ini kan budaya kaderisasi sudah mulai hilang. Tiba-tiba ada sekumpulan nama yang tidak dikenal secara institusi dari mana dan aktifis mana, tahu-tahu menjadi pengurus,” katanya.

Presiden Joko Widodo, imbuh Dedi, telah memberikan contoh perkaderan yang baik dalam Kabinet Kerja yang dia susun. Cara ini, kata dia, dapat ditiru oleh DPP Partai Golkar ketika menyusun kepengurusan baru hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Desember mendatang.

Baca Juga  Dedi Mulyadi: Airlangga Hartarto Bisa Bawa Perubahan Baik untuk Golkar

“Pak Presiden sudah memberikan contoh kepada kita dan posisi Partai Golkar secara tegas mendukung beliau, maka saya pikir pola rekrutment itu harus dilakukan juga oleh Partai Golkar terutama saat menyusun pengurus hasil Munaslub nanti,” katanya.

Permintaan Dedi, rupanya bukan tanpa alasan. Ia menekankan, aspek profesionalisme, kapabilitas dan kualitas seorang kader yang masuk dalam kepengurusan partai menjadi penting dalamrangka mewujudkan harapan Partai Golkar ke depan untuk melakukan pembenahan di berbagai sektor.

“Kalau istilah perguruan tingginya mungkin harus terakreditasi. Jadi siapapun nanti yang memberikan rekomendasi untuk menjadi pengurus Partai Golkar harus mampu mempertanggungjawabkan profesionalisme, kapasitas dan kapabilitas dia sebagai kader Golkar,” ujarnya.

Baca Juga  Politisi Golkar Ini Tolak Pakai Ikat Kepala Khas Purwakarta

Dalam acara yang sama, Dewan Penasehat MKGR Kosgoro, Gandung Pardiman mengatakan bahwa Munaslub merupakan momentum perubahan partai menuju situasi dan kondisi yang lebih baik. Ia menegaskan Munaslub tidak bisa lagi ditunda apalagi ditawar untuk tidak dilakukan.

“Kami kader dari daerah mendorong agar kondisi Partai Golkar menjadi lebih baik lagi. Makanya, Munaslub itu sudah tidak bisa ditawar-tawar,” tegasnya.