Segera Purwakarta Miliki ATM Daging dan Telur

Foto : Pemkab Purwakarta melaunching program ATM Bank Beras Perelek, bertepatan dengan peringatan Hari Kelahiran Pancasila, pada Kamis (1/6/2017) lalu.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Setelah sukses dengan program Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Beras, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta segera melaunching progran ATM Daging dan Telur. Program ini rencananya baru bisa dinikmati oleh masyarakat Purwakarta awal tahun depan.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyebut, ATM beras, daging dan telur  merupakan program prorakyat kecil. Selain itu, program ini dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumi daging dan telur di tengah masyarakat.

“Kali ini, diberi nama ATM Daging dan Telur. Launchingnya medio Januari 2018,” kata Bupati Dedi belum lama ini. 

Baca Juga  Pujian Kapolda Jabar Terhadap Hasil Pembangunan Purwakarta

Sebelumnya, Pemkab Purwakarta melaunching program ATM Bank Beras Perelek, bertepatan dengan peringatan Hari Kelahiran Pancasila, pada Kamis (25/1/2018).

Kang Dedi mengaku prihatin dengan kondisi kaum duafa di daerahnya, yang tak mampu merasakan asupan gizi dan protein yang bagus untuk pertumbuhan fisik serta psikis mereka.

“Sudah nasinya dari beras sejahtera (dulu raskin) dengan kualitas rendah, lauk pauknya ikan asin murahan, atau paling banter telur,” ujarnya. 

Foto : Pemkab Purwakarta melaunching program ATM Bank Beras Perelek, bertepatan dengan peringatan Hari Kelahiran Pancasila, pada Kamis (1/6/2017) lalu.

Ia menegaskan, jika pemimpin dan warga yang mampu tidak membantu, berarti mereka tidak Pancasilais.

Baca Juga  Taman Cikao Destinasi Wisata Baru di Purwakarta

Saat ini, dari sisi beras, warga miskin di Purwakarta, yang jumlahnya mencapai 46.582 kepala keluarga (KK) sudah beralih mengonsumsi beras premium gratis yang diperoleh dari ATM Bank Beras Perelek, hasil subsidi silang dari para warga yang mampu.

Menurut Dedi, ATM daging dan telur yang ditujukan untuk keluarga miskin tersebut akan melayani jatah penerimaan daging dan telur per bulan. “Setiap keluarga akan menerima jatah daging dan telur masing-masing 1 kilogram,” ucapnya.

Demi tertibnya pengelolaan administrasi, pengurusan ATM daging dan telur akan dikelola kelompok masyarakat yang berada di tingkat rukun warga (RW). Persis seperti pengelolaan ATM beras.

Baca Juga  Sekolah Ekologi Proyeksi Tata Kelola Kemandirian Pangan Purwakarta

Ada pun sumber dana yang akan digunakan untuk operasional dan pengadaan daging serta telur, akan dialokasikan dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) kabupaten dan bantuan dari semua elemen masyarakat secara sukarela.

“Dari APBD kabupaten paling banter anggarannya Rp17 miliar, sisanya sumbangan sukarela dari masyarakat,” katanya. 

Kang Dedi berharap ketika dirinya mengakhiri tugas sebagai bupati periode kedua pada Maret 2018, warga miskin di Purwakarta sudah bisa hidup layak dan sehat melalui program ATM beras, daging, serta telur yang dibesutnya.

EDITOR : DICKY ZULKIFLY