Tampung 500 Lebih Penonton, Teater Yudhistira Dilengkapi Kursi Berkelas

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi  di Gedung Teater atau Bale Yudhistira.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Mimpi dan penantian panjang masyarakat Purwakarta untuk memiliki bioskop, akhirnya terwujud. Kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta rampung membangun gedung teater berkapasitas ratusan kursi penonton. Adalah Gedung Teater Yudhistira, yang bisa menampilkan film layar lebar. Bukan hanya itu saja, teater ini juga bisa digunakan untuk menampilkan opera, atau bahkan ‘jam session’ bersama artis-artis terkenal.

Warga Purwakarta secara kontan bisa dibuat bahagian dengan keberadaan gedung ini. Jika dihitung, kursi di gedung teater ini bisa menampung sedikitnya 500 lebih penonton. Tak tanggung-tanggung, penonton dimanjakan dengan kursi-kursi premium berkelas, layaknya kursi di bioskop mahal kota-kota besar.

“Gedung ini menjadi tempat berekspresi warga Purwakarta. Di sini kaum muda Purwakarta bisa bersastra dan berteater,” kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam postingan fanpage pribadinya.

Baca Juga  Kang Dedi Raih Anugerah Harmoni Award 2016 Kementerian Agama

Rencananya Teater Yudistira akan dibuka pada akhir November 2017 mendatang. Tentunya akan ada acara khusus saat pembukaan salah satu ikon baru Kabupaten Purwakarta ini, tetapi tentunya event yang diadakan merupakan event yang masih dirahasiakan.

“Siapa pun bisa bersandiwara dengan akting yang sempurna,” tulis Kang Dedi. Pada percobaan penggunaan dari teater ini, sebuah grup band lokal ditampilkan, meski tak ditonton orang banyak namun saat cek audio hasilnya sungguh memuaskan. Bahkan tak kalah dengan penampilan MTV Unplugged yang jadi trend pada satu dekade silam.

Cara masuk ke gedung ini rupanya cukup terbilang mudah, hanya dengan tulis nama. Di pintu masuk teater ini pun segera dibuka sebuah galeri atau museum keramik pertama di Indonesia. Nantinya keramik-keramik ini akan diambil dari berbagai daerah di Indonesia dan sebagian dari luar negeri.

Penonton pun nantinya tak usah khawatir dengan biaya masuk ke teater ini. Cukup dengan menulis nama dibuku tamu, penonton bisa menikmati berbagai pertunjukan di gedung teater tersebut, tentunya diperbolehkan juga untuk sekedar menikmati cemilan-cemilan.

Baca Juga  Pemkab Purwakarta Sabet Anugerah Layanan Investasi 2021

Teater yang dibangun dengan APBD Pemkab Purwakarta dan dana CSR ini nantinya juga akan dilengkapi cafetaria bertema Sunda. Tapi tak seperti bioskop atau teater di kota besar, makanan yang disuguhkan adalah kebanyakan makanan tradisional.

Makanan tradisional yang disajikan di antaranya adalah sate kebanggaan masyarakat Purwakarta, yaitu Sate Maranggi. Lalu ada juga Soto Sadang Purwakarta yang tak lagi asing di telinga warga Jawa Barat.

Gedung ini nantinya akan diisi dengan acara-acara resmi. Pemkab Purwakarta hingga kini belum mengumumkan berapa anggaran yang dihabiskan dari pembangunan teater ini. Tetapi dari indahnya bangunan tersebut, diprediksi gedung teater ini‎ menghabiskan dana miliaran rupiah.

Apalagi jika dibandingkan dengan ruangan bioskop di kota-kota‎ besar, nampaknya ruangan teater sedikit lebih bagus. Hanya saja jika di bioskop kota-kota besar memiliki banyak studio, untuk di Purwakarta, studio yang tersedia hanya satu saja.

Baca Juga  Sapma PP - Disporaparbud Purwakarta Bahas Program Kerja dan IPP

‎Ruangan ini pun sejatinya bisa juga digunakan untuk acara-acara resmi pula, selain dari pertunjukan seni dan penayangan film semata. Hal ini dikarenakan kualitas audio yang dimiliki sangat cukup untuk memanjakan para penonton.

Sementara ini teater calon ikon terbaru Purwakarta ini belum bisa dimasuki secara bebas. Namun saat peluncuran yang tak lama lagi ini, teater bisa dimasuki siapa pun juga, tetapi dengan catatan ada acara yang digelar di teater ini.

Oleh karenanya diharapkan dengan dibangunnya teater ini, bisa menambah pundi-pundi PAD, Kabupaten Purwakarta, karena seperti diketahui Purwakarta kini bukanlah lagi kota pensiun, puluhan ribu orang tiap bulannya menjadikan Purwakarta sebagai destinasi pariwisata.

EDITOR : DICKY ZULKIFLY