Akibat Proyek Jaling Siswa TK Tak Bisa Sekolah di Depok

jalingdepok.jpg

DEPOK, headlinejabar.com

Proyek pekerjaan prasarana lingkungan di Jl Camar 1 RW 10, Kelurahan Depok Jaya Kecamatan Pancoran Mas diduga mengabaikan kepentingan masyarakat sekitar.

Khususnya di dunia pendidikan, proyek pengecoran tersebut dilakukan persis di pintu masuk sekolah taman kanak-kanak yang berakibat anak-anak tidak dapat masuk ke ruang kelas di karenakan coran masih basah.

Proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp 282.641.000 bersumber dari APBD Kota Depok. Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, pengecoran jalan tersebut dilakukan dinihari.

Hasto salah satu orang tua siswa mengeluh, sebelumnya tidak ada pemberitahuan kepada orang tua murid kalau sedang ada pekerjaan pengecoran jalan. Hal ini tentu sangat merugikan bagi sebagian orang tua murid, sebagian dari mereka terpaksa harus kembali lagi ke rumah.

Baca Juga  Arus Lalu Lintas Bandung-Jakarta Dialihkan via Cikalong Wetan

“Harusnya kan ada koordinasi dulu atau paling tidak ada pemberitahuan kalau akan ada pekerjaan. Kalau beginikan kita rugi waktu dan anak harus pulang, jangan mau menang-menangnya sendiri mentang-mentang proyek pemerintah,” jelas Hasto, dengan nada marah, Selasa (7/11/2017).

Orang tua siswa lain, Lesmana juga mengungkapkan kekecewaannya karena seharusnya proyek pengecoran bisa dilakukan pada saat libur sekolah sehingga tidak menganggu jam pelajaran.

“Waduh, Kenapa kok Pekerjaan pengecoran Jalan ini tidak pas hari libur Sekolah, kan kasihan anak anak yang mau bersekolah, mereka jadi terganggu, sudah itu tidak ada pemberitahuan dari pihak pelaksana ataupun Dinas terkait,” ujar Lesmana.

Baca Juga  Bupati Purwakarta Fokus Pencegahan Stunting

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Manto Jorghi meminta maaf kepada masyarakat sekitar karena akibat dari pekerjaan perbaikan jalan lingkungan sebagian masyarakat terganggu.

“Bukannya ini program pelayanan masyarakat untuk perbaiki jalan yang rusak, memang untuk sementara susah,Bila dianggap menganggu maka kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyaman selama proses pengerjaan fisik jalan,” kata Manto.

Menjawab keluhan masyakat yang meminta pekerjaan di lakukan di hari libur pihaknya mengatakan bahwa pekerjaan ini sudah di terjadwal jauh hari sebelumnya sehingga apa bila di rubahmaka akan menggangu pekerjaan lainnya.

Baca Juga  Bupati Purwakarta Tinjau Lokasi Bencana Pergerakan Tanah di Tegalwaru

“Ini sdh terjadwal, mengingat permintaan molen cukup banyak, selain kebutuhan wilayah depok juga wilayah sekitar depok dan bogor, tanggerang, bila ditunda maka mengganggu jadwal yang sudah ditetapkan,” tandasnya.

Dari Pemantauan Dilokasi Pekerjaan Pengecoran Jalan Camar, mamang benar ada Sekolah Taman Kanak Kanak Indria, dan Siswa dari Sekolah tersebut, datang dari wilayah sekitar Beji dan panmas, harapan kedepannya, supaya kiranya para pelaksana proyek dapat memikirkan Pelaksaanaan pengecoran jalan pada hari libur, jika dilokasi Proyek ada Sekolah. karena dampaknya sangat terasa untuk masa depan para siswa yang sedang menuntut ilmu untuk masa depan.

REPORTER : YOPI SETYABUDI
EDITOR : DICKY ZULKIFLY