Bupati Tolak Jargon Purwakarta Kembali Jadi Kota “Tasbeh”

PURWAKARTA, HeadlineJabar.com
Bupati Purwakarta H Dedi Mulyadi SH menolak jargon purwakarta dikembalikan kepada Kota Tasbeh. Sebab, purwakarta saat ini sudah jauh lebih berkembang dari sebelumnya saat menjuluki Kota Tasbeh.

Selain itu, bupati juga khawatir apabila kota Tasbeh kembali digunakan akan ada plesetan dari sejumlah pihak seperti (Tasbeh diplesetkan menjadi ‘Masuk tas kabeh’).

Baca Juga  Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara Mediasi Pedagang Pasar Simpang

“Purwakarta saat ini sudah jauh berkembang, saya tidak sepakat untuk dikembalikan ke sebelumnya,” ungkap Dedi pada acara Anugerah Budaya tahun 2015 di Bale Citra Resmi, Rabu (16/12/2015) malam.

Dedi mengingatkan, purwakarta tempo dulu dari aspek lalu lintas tak bisa mengurai kemacetan dan banyaknya premanisme serta mudahnya orng mendapatkan minuman beralkohol.

Baca Juga  BPJamsostek Purwakarta Apresiasi RS Siloam sebagai PLKK Terbaik

Selain itu, masih diingatkan Dedi, tata ruang kota seperti alun alun kian santang dan kawasan situ buleud serta kawasan lainnya sangat rawan kejahatan.

“Dulu, di purwakarta ada kawasan prostitusi di Cilodong. Sekarang sudah tak ada lagi seperti itu,” sebutnya. Jadi, ia menegaskan tidak sepakat jika purwakarta disebut menjadi Kota Tasbeh.

Baca Juga  DPRD Depok Bolos Terima Kunjungan DPRD Simalungun

“Tasbeh yang dulu adalah kepanjangan seperti Tertib, Aman dan Bersih. Dan, purwakarta sekarang sudah mengalami itu,” imbuhnya.(ays)