Hotel Gantung Gunung Parang Purwakarta Tertinggi di Dunia
Foto : Fasilitas hotel bergantung di ketinggian 900 meter di Gunung Parang cocok untuk para pengunjung yang mencintai tantangan.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Penasaran dengan tantangan menginap di ketinggian, hotel gantung yang dibangun di atas Gunung Parang ini bisa jadi jawabannya. Terletak di atas tebing Gunung Parang Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta menjadi obyek Wisata Rock Climbing.
Disebut-sebut oleh pecinta pemanjat tebing, sebagai destinasi terbesar kedua di Asia. Gunung berbatu andesit tersebut dilengkapi dengan fasilitas hotel bergantung di ketinggian 900 meter untuk para pengunjung yang mencintai tantangan. Dinamai dengan Padjadjaran Anyar tidak lama lagi akan segera diresmikan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
“Gunung Parang kini dilengkapi dengan hotel bergantung untuk para pengunjung yang mencintai tantangan. Tahap awal hotel atau resort yang tergantung di atas gunung tersebut ada 10 unit terlebih dahulu. Di dalamnya dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti hotel biasanya,” kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi waktu lalu.
Foto : Fasilitas hotel bergantung di ketinggian 900 meter di Gunung Parang cocok untuk para pengunjung yang mencintai tantangan.
Obyek wisata ini turut menawarkan wisata seni budaya dan berbagai aktivitas wisata minat khusus seperti panjat tebing, mendaki gunung dan berkemah.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar mengungkapkan, hotel gantung diatas Gunung Parang untuk tahap awal sudah dinyatakan selesai.
“Satu hotel sudah siap huni, kita tinggal menunggu dari Bupati Purwakarta untuk segera meresmikan,” kata Heri, dijumpai diruang kerjanya, pada Kamis (12/10/2017) kemarin.
Dikatakannya, hotel gantung bakal menjadi destinasi wisata yang terindah yang ada di Indonesia, khususnya Kabupaten Purwakarta.
“Setelah Taman Air Mancur Sribaguda yang terbesar se-Asia Tenggara, kini kita punya destinasi hotel gantung yang pertama ada di Indonesia,” katanya.
Foto : Fasilitas hotel bergantung di ketinggian 900 meter di Gunung Parang cocok untuk para pengunjung yang mencintai tantangan.
Untuk tahap selanjutnya, lanjut Heri, Pemkab Purwakarta akan membuat sebanyak sembilan hotel “Padjadjaran Anyar” yang akan menghiasi keindahan puncak Gunung Parang.
“Targetnya sembilan hotel, untuk pengerjaan satu hotel membutuhkan waktu satu bulan. Saat ini pun tengah memasuki pengerjaan hotel yang kedua,” kata Heri.
Sementara itu, Dhany Daelami, seorang pecinta climbing sekaligus pengelola kawasan wisata Gunung Parang menyebut proyek pembangunan hotel bergantung ini sedang dikebut.
Hotel ini memiliki keamanan berstandar internasional layaknya seperti hotel bergantung di Peru, Amerika Selatan.
Setiap ruangan kamar hotel dibangun dari rangka besi dan ditempelkan dengan alat khusus ke batu andesit gunung tersebut. Lokasi ketinggiannya berbeda-beda dan paling mahal harganya nantinya ruangan yang berada di lokasi paling tinggi.
“Hotel bergantung di Gunung Parang ini menjadi yang pertama di Indonesia bahkan Asia. Peminatnya pun sebagian besar sudah banyak yang menanyakan rekan-rekannya dari luar negeri. Target September sudah terbangun 10 kamar hotel bergantung di gunung ini,” ujarnya.
Dhany menambahkan, selama ini Gunung Parang selalu didatangi oleh pecinta climbing dari dalam dan luar negeri. Bahkan, pendaki asal Jepang, Belanda dan Inggris telah mengenal keindahan gunung tersebut dan sudah dikenal di mancanegara.
Foto : Fasilitas hotel bergantung di ketinggian 900 meter di Gunung Parang cocok untuk para pengunjung yang mencintai tantangan.
Ketinggian Gunung Parang sekitar 1.000 mdpl dengan trek vertikal dan berbatu.
“Trek dijajal oleh setiap pecinta pemanjat tebing membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Treknya pun vertikal dan bukan seperti kebanyakan gunung biasanya. Pasti sangat menantang dan paling disukai oleh para pemanjat tebing,” katanya.
Sampai saat ini, lanjut Dhany, pihaknya baru menyelesaikan satu bagian ruangan hotel yang sudah terpasang di atas gunung tersebut. Ruangan hotel tersebut masih dalam pengerjaan bagian interior dan pemasangan saluran air ke atas hotel tersebut.
“Itu dilihat sudah ada satu yang terpasang, sembilan ruangan lagi sedang dalam pengerjaan,” pungkas dia.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY