SSA di Depok Dipastikan Berlanjut
Foto : Walikota Depok Mohammad Idris didampingi Kepala Dinas Perhubungan Gandara Budiana, serta Kepala Diskominfo Sidik Mulyono
DEPOK, headlinejabar.com
Walikota Depok Mohammad Idris mengungkapkan, Pemerintah Kota Depok ketika hendak menerapkan uji coba Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Nusantara-Dewi Sartika.
Sistem tersebut sebelumnya sudah direncanakan bahkan di siapkan sejak dua tahun lalu. Uji coba SSA sebelumnya sudah kami kaji dan siapkan sejak dua tahun lalu. Jadi bukan karena adanya pusat perbelanjaan di Jalan Dewi Sartika itu.
“Artinya, dalam melakukan penerapan tersebut juga pihaknya melibatkan beberapa instansi seperti Kepolisian, TNI dan akademis yang memberikan saran, ide kepada Pemkot Depok,” ujar Idris ketika berkunjung keruang kontrol CCTV di kantor Dishub Kota Depok, baru-baru ini.
Menurutnya, bahwa pihak Satlantas Polresta Depok akhirnya memberikan saran agar jalan Arif Rahman Hakim diterapkan SSA pada jam sibuk, maka diberlakukan SSA di Jalan Arif Rahman Hakim mulai pukul 15:00 hingga 20:00. Hal itu, uji coba penerapan SSA di Jalan Arif Rahman Hakim ternyata membuahkan hasil dimana kemacetan di Jalan Arif Rahman Hakim Margonda teruarai atau lancar.
“Namun, dalam menerapakan SSA Pemkotpun tidak memutuskan sepihak akan tetapi keputusan yang berkolaborasi dengan lapisan instansi dan pihak lainnya. Jadi, SSA ini hasil dari kajian bersama bukan kajian Pemerintahan Idris semata saja,” tutur Idris.
Idris juga mejelaskan, bahwa terkait pelaksanaan SSA keputusan finalnya akan diumumkan pada Minggu depan karena masih menunggu keputusan dari Polresta Depok. Sebab, bilaman kami yang putuskan nanti dibilang sepihak, jadi kita akan bertemu dengan Kapolresta Depok untuk menentukan program SSA ini disetop atau dilanjutkan.
“Namun, dari hasil pantauan di CCTV ini SSA akan tetap melanjutkan. Sebab dinilai program SSA menguntungkan masyarakat banyak bukan segelintir orang. Namun, dari segi ekonomi keberadaan SSA banyak yang menduga tidak efektif dan merugikan pedagang. Pertanyaannya dari segi apa mereka dirugikannya. Bhakan, jika keuntungannya mereka menurun maka pihak Pemkot akan berupaya menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan pertemuan dengan para pedagang,” pungkas orang nomor satu di Kota Depok itu.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Gandara Budiana menerangkan, bahwa ada tiga parameter atau ukuran yang digunakan untuk menilai dan mengevaluasi Sistem Satu Arah di Jalan Dewi Sartika-Nusantara dan Arif Rahman Hakim.
Tiga Parameter itu antara lain tingkat kecepatan kendaraan, waktu tempuh, serta panjang antrean kendaraan yang hendak melintas di sepanjang jalur SSA tersebut. Bahkan, menunjukkan semuanya lebih baik sejak SSA diterapkan sejak satu bulan yang lalu.
“Jadi, parameter yang pertama waktu tempuh kendaraan yang terhubung dengan SSA sudah mengalami peningkatan, sejak SSA diterapkan. Kalau sebelumnya 80 sampai 85 menit, saat ini sudah berkurang menjadi 55 hingga 60 menit saja, waktu tempuh yang dilalui.
Parameter kedua Kedua rata-rata kecepatan kendaraan yang melintas di sepanjang jalur SSA juga kami pantau mengalami peningkatan. Bila sebelumnya kecepatan kendaraan hanya 12-14 km/jam, saat ini meningkat menjadi 17 km/jam, di jam sibuk atau jam kerja. Selain itu, dua lajur yang tadi berlawanan menjadi searah, sehingga kecepatan kendaraan di jam sibuk meningkat, sejak SSA diterapkan.
“Sedangkan parameter yang ketiga, yaitu panjang antrean kendaraan, berdasarkan data Dinas Perhubungan jumlah dan panjang antrean kendaraan mengalami penurunan sejak SSAditerapkan,” terangnya.
Dia menjelaskan, bahwa pada saat ini panjang antrean kendaraan di setiap persimpangan jalan yang terhubung dengan jalur SSA umumnya hanya mencapai 500 meter. Padahal sebelumnya bisa lebih dari itu dan bahkan bisa sampai 2 atau 3 km.
“Jadi, antrean kendaraan yang makin pendek katanya terlihat di Margonda-Ramanda, Simpang Beji atau Arif Rahman Hakim-Nusantara, simpang Sengon, simpang Jalan Kartini-Dewi Sartika, dan simpang Jalan Margonda-Siliwangi. Namun, setelah dilakukan SSA rata-rata hanya 500 meter saja antrean kendaraannya di jam sibuk,” jelas Gandara.
Gandara juga menambahkan, bahwa sebelumnya bisa mencapai lebih dari 500 meter. Bahkan saat ini panjang antrean sudah berangsur-angsur berkurang dari 500 meter. Jadi, dengan adanya tiga paremeter itu tidak mungkin Pemkot Depok membatalkan begitu saja SSA sesuai desakan dan unjuk rasa ratusan warga.
“Artinya, berdasarkan data parameter yang ada, kami sampaikan SSA ternyata mampu mengurai kemacetan dan memenuhi kepentingan masyarakat yang lebih luas. Jadi, dari hasil evaluasi tersebut, SSA efektif mampu mengurai kemacetan. Kami usulkan agar ujicoba SSA tetap diteruskan,” pungkasnya.
REPORTER : YOPI SETYABUDI
EDITOR : DICKY ZULKIFLY