DPP Golkar Tetapkan Dedi Mulyadi Cagub Jabar

 

Foto : Dedi Mulyadi resmi dipanggil DPP terkait penunjukan bakal calon gubernur untuk dipertarungkan di Pilgub Jawa Barat 27 Juni 2018 mendatang.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) menetapkan Dedi Mulyadi sebagai bakal calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat. Dedi yang merupakan Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu, resmi dipanggil DPP terkait penunjukan bakal calon gubernur untuk dipertarungkan di Pilgub Jawa Barat 27 Juni 2018 mendatang.

“Baru selesai rapat di DPP yang menetapkan calon gubernur dari Partai Golkar, yaitu Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, yang kebetulan saya sendiri,” kata Dedi mengutip wawancara salah satu stasiun televisi swasta berjaringan nasional, Selasa (1/8/2017) sore tadi.

Baca Juga  Pimpin Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi Perjuangkan Ideologi Marhaenisme

Dedi tidak mengetahui secara detail, apa pertimbangan DPP Golkar menunjuk dirinya sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat.

“Saya tidak tahu pertimbangannya apa, karena pada pertemuan yang membahas bakal calon gubernur, saya tidak diperkenankan hadir. Tidak boleh saya ada di situ. Jadi saya tidak mengetahui apa latar belakang dan pertimbangan DPP,” jelas Dedi.

Dedi menggarisbawahi anggapan soal keputusan sepihak. Langkah DPP terkait pencalonan dirinya, murni atas dasar pertimbangan politik. “Lebih didasarkan pada aspek elektabilitas, kinerja dan pengalaman memimpin lembaga pemerintah,” terang dia.

Barangkali, menurut Dedi, karena pengalaman dirinya menjabat dua periode bupati di Purwakarta yang menjadi pertimbangan politik DPP Golkar. “Setiap orang dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin. Karena itu, saya siap memimpin,” ujar dia.

Baca Juga  DPRD Kota Depok Bacakan Rekomendasi LKPJ Walikota

Dedi tidak berani menilai diri, berkenaan dengan modal politik untuk memenangkan hajat demokrasi lima tahunan tingkat Provinsi Jawa Barat. “Kita gak boleh menilai diri kita sendiri, diri kita ini dinilai oleh orang lain. Biarkan masyarakat di Jawa Barat menilai, modal yang saya miliki. Pemimpin kan tidak boleh menilai secara subjektif dirinya sendiri,” papar Dedi.

Dedi menyanggupi jika harus bersaing dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil yang sudah dahulu dideklarasikan oleh Partai Nasdem. “Orang yang maju itu kan sudah pasti siap, yang tidak siap itu bukan maju,” tutur dia. 

DPP Golkar sejauh ini belum menetapkan bakal calon wakil gubernur. Sebab, masih banyak pekerjaan rumah partai ini untuk bisa menang di Pilgub Jabar 2018 mendatang. Golkar baru sebatas memiliki 17 kursi di DPRD Jawa Barat, kurang tiga kursi lagi untuk bisa mengusung pasangan calon. 

Baca Juga  Bukan di Hotel, Dedi Mulyadi Lantik Pengurus Golkar Karawang di Depan Gubuk Reyot

“Maka ada tiga langkah strategis yang harus dilakukan. Pertama melakukan konsolidasi internal organisasi, bahwa Golkar sudah memiliki calon gubernur pada seluruh jaringan partai sampai tingkat ranting desa dan kelurahan,” beber dia.

Selanjutnya melakukan komunikasi politik dengan partai lain, untuk kerja sama membangun koalisi dalam Pilgub Jabar. “Lalu merumuskan pasangan ideal yang bisa memenangkan Pilgub Jabar yang akan diselenggarakan pada 27 Juni 2018,” tutup Dedi.

EDITOR : DICKY ZULKIFLY