Hama Tikus Serang Puluhan Hektar Lahan Pertanian Benteng Purwakarta

PURWAKARTAheadlinejabar.com

Hama tikus menyerang puluhan hektar lahan pertanian padi dan palawija di Desa Benteng Kecamatan Campaka, Purwakarta, Jawa Barat. Tikus juga menyerang perkebunan kacang milik warga.

“Hama tikus ini bukan saja menyerang persemaian dan padi yang baru saja ditanam. Akan tetapi menyerang kebun palawija milik petani di desa kami,” ungkap Kepala Desa Benteng Komarudin, Kamis (25/5/2017).

Serangan hama tikus ini baru terjadi di tahun ini dengan tingkat kerusakan cukup parah. Bahkan persemaian padi yang akan ditanam dimakan habis hama tikus. Petani harus menyemai kembali bibit padinya.

Baca Juga  Jokowi Terima Mega di Istana Bahas Polemik

“Yang mengherankan hama tikus ini menyebar cukup cepat dan tingkat kerusakan cukup besar. Bahkan tanaman palawija jenis kacang diserang juga,” jelasnya.

Saat petani melakukan pencegahan, hama tikus malah semakin menjadi. Tikus dengan cepat merusak bibit-bibit tanaman.

“Kami hanya minta solusi kepada pemerintah, langkah selanjutnya. Kasihan sama petani, saat musim kemarau biaya tanam mereka bertambah,” harap kades.

Foto : Hama tikus menyerang puluhan hektar lahan pertanian padi dan palawija di Desa Benteng Kecamatan Campaka, Purwakarta, Jawa Barat.

Sementara waktu, pihak Pemerintah Desa Benteng membasmi hama dibantu pihak BPP hama tikus. Namun hasilnya, tingkat dan intensitas kerusakan malah semakin bertambah.

Baca Juga  Wapres JK Dituntut Prioritaskan Perhaian untuk Maluku Utara

“Saat ini bagaimana petani bisa panen dengan kondisi seperti ini. Padahal petani selama ini tidak mengeluh, walaupun mahalnya obat pasti dibeli. Solusi terbaiknya seperti apa,” tegas Kades Komarudin.

Hendi (40) petani pemilik sawah 3000 meter terdampak kekeringan dan harus menyedot air. Apesnya, saat ini ia terkena hama tikus. “Adanya hama tikus ini, kami cukup kerepotan,” ungkapnya.

Baca Juga  Presiden Minta Pengusaha dan Gubernur Perhatikan Usaha Wong Cilik

Misna (55) petani pemilik lahan 2000 meter mengaku, tanaman padi yang siap panen dalam dua malam habis.  Yang biasanya ia mampu memanen 12 -13 karung atau sekitar 7 ton gabah padi, saat panen pascaserangan uama hanya tersisa 70 Kg.

“Malahan pembibitan yang diserang, bahkan kami sudah bikin kembali pembibitan akibat serangan tikus tadi. Kami minta petunjuk dan harus bagaimana dengan keadaan seperti ini sebab kami mengandalkan makan dari sini,” katanya.

REPORTER : AGA GUSTIANA

EDITOR       : DICKY ZULKIFLY