Wapres Apresiasi Hubungan Positif Antara Indonesia Dengan Italia
JAKARTA, headlinejabar.com
Menteri Pembangunan Ekonomi Italia Carlo Calenda menyatakan optimismenya bahwa nilai kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Italia akan meningkat, hal tetsebut disampaikan saat berkunjung ke Istana Wakil Presiden dan bertemu Jusuf Kalla.
“Saya perkirakan akan ada peningkatan hingga 25 persen dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Calenda, Senin (22/5/2017).
Dalam kunjungannya yang diikuti oleh lebih dari 50 pengusaha Italia itu, Menteri Calenda mengatakan bahwa pemerintah Italia melihat banyak potensi kerja sama yang dapat dilakukan oleh kedua negara.
Sebagaimana diketahui, Italia merupakan mitra perdagangan Indonesia ketiga terbesar dan negara tujuan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) terbesar di Eropa. Nilai perdagangan kedua negara mencapai AS$3miliar dengan surplus di pihak Indonesia.
Dalam tanggapannya, Wapres mengapresiasi hubungan positif yang terjalin antara Indonesia dan Italia.
Wapres juga sependapat mengenai perlunya peningkatan kerja sama investasi dan perdagangan di antara kedua negara. Peluang investasi di Indonesia, ujar Wapres, masih terbuka lebar di antaranya di sektor infrastruktur dan energi, terutama energi terbarukan, dan dalam teknologi pengolahan.
Lebih lanjut Wapres mengingatkan agar kerja sama tersebut hendaknya juga melibatkan industri kecil dan menengah.
“Ini adalah upaya yang perlu dilakukan bersama-sama,” tegasnya.
Salah satu rencana kerja sama pengembangan industri kecil dan menengah yang segera ditindaklanjuti adalah dalam bidang pengolahan kulit. Kerja sama ini berupa pendirian technology center untuk mendukung industri pengolahan kulit di Indonesia dengan memanfaatkan keahlian dan peralatan dari Italia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk kulit dari Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Turut hadir mendampingi Wapres pada pertemuan itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud.
REPORTER : YUSUF STEFANUS
EDITOR : DICKY ZULKIFLY