Pengangguran Masih Jadi Persoalan di Karawang
KARAWANG, headlinejabar.com
Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih terikat dengan persoalan sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Padahal, Karawang memiliki banyak perusahaan baik di kawasan industri maupun di luar kawasan industri.
Keberadaannya sejauh ini belum bisa menjadi buah jaminan, mudahnya mendapatkan pekerjaan. Utamanya bagi para pencari kerja yang kebanyakan warga asli Karawang.
Setiap harinya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang selalu ramai dikunjungi oleh para pencari kerja. Mereka datang dari berbagai wilayah dalam dan luar Karawang.
Sulitnya mendapatkan sebuah pekerjaan, dirasakan oleh Muhammad Hilmi (19). Hilmi merupakan warga Klari yang sudah satu tahun menganggur.
Dia sering bolak balik Disnaker hanya sekedar untuk mencari info lowongan pekerjaan, dan menitipkan lamaran jika saat itu memang sedang ada informasi pengetesan rekrutmen.
“Ikut tes mah sudah beberapa kali, ikut tes buat pemaggangan juga pernah. Tapi gak pernah lulus,” ujar Hilmi kepada headlinejabar.com di Karawang, Rabu (10/5/2017).
Kepala Bidang Penempatan Kerja dan Peluasan Kesempatan Kerja (Penta Kerja) Disnakertrans Karawang Ayi Muktar membuka data yang dimiliki oleh penta kerja.
Sampai bulan ini sebanyak 299 dari 500 orang, sisanya yang 201 masih menunggu proses untuk kontrak.
“Alhamdulilah, dengan adanya perbup tersebut, perusahaan-perusahaan sudah mengerti dan sudah bisa menikmati, fasilitas yang ada di Disnakertrans untuk melakukan pengetesan,” ucap Ayi.
Sesuai dengan Perbup No8 tahun 2016, pelayanan dalam negeri maupun luar negri harus satu pintu di Disnakertrans. Adapun BKK itu, adalah kepanjangan tanggan dari Disnakertrans.
“Kepada para pencari kerja pintu disnaker terbuka lebar. Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jangan mau terbujuk rayu para calo. Karena dinas itu tidak pernah memungut uang,” pungkasnya.
REPORTER : SUSANTO ARIF
EDITOR : DICKY ZULKIFLY