Melalui Dongeng, BNNK Depok Sosialisasikan Bahaya Narkotika kepada Anak

DEPOKheadlinejabar.com

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Depok, Jawa Barat, menyosialisasikan bahaya narkotika dengan metode pembelajaran mendongeng.

Cara ini dipandang efektif, mengingat anak dapat lebih cepat menangkap maksud dan tujuan dari materi disampaikan. Metode pembelajaran seperti ini dibalut dalam agenda gebyar PAUD.

Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Masyarakat Nita Ita Hernita mengatakan, program ini merupakan bentuk dari informasi serta sosialisasi yang dilakukan oleh BNNK dengan Dinas Pendidikan Depok.

Agar para orang tua khususnya anak-anak mengerti tentang bahaya narkotika sejak dini. “Kerja sama yang kami lakukan dengan BNN Kaitannya tentang stop kekerasan dan pencegahan bahaya narkotika terhadap anak, jadi target tersebut kita usung untuk dapat masuk muri dengan dukungan dari seluruh PAUD yang ada di Kota Depok dengan hadirnya 2200 anak-anak,” jelas Dini, Selasa (9/5/2017).

Baca Juga  Tanpa Tanda Jasa, Guru Diingat Sebagai Pahlawan

Pihaknya menjelaskan bahwa saat ini jajanan yang beredar di sekolah-sekolah sudah mengkhawatirkan. Dengan banyak ditemukan jajanan yang mengandung narkoba, untuk itu dirinya mendukung program pengenalan narkoba kepada anak-anak.

“Saya pribadi sangat mendukung program ini karena seperti kita ketahui bersama bahwa banyak jajanan anak yang mengandung narkoba tidak hanya itu saja kekerasa terhadap anak juga banyak di temukan di lapangan untuk itu beliau turun kelapangan dan bersentuhan langsung dengan anak-anak dengan metode mendongeng,” paparnya.

Baca Juga  Lewat Tangan Mendikbud, PGRI Ganjar Bupati Dedi Penghargaan Dwidja Praja Nugraha

Tidah hanya narkoba saja yang menjadi konsentrasi dari pihak BNNK pihak nya juga menjelaskan kepada anak-anak untuk tidak mudah percaya kepada orang yang baru di kenal.

“Ini penting untuk di sampaikan kepada anak tentunya melalui metode seperti mendongeng karena dengan mendongeng dan bercerita si anak dapat lebih mudah paham,disana juga ikut di praktekan untuk boleh menyentuh bagian-bagian sensitif dan hanya orang tua saja yang boleh melakukan itu,” katanya.

Baca Juga  Siapkan 70 Siswa Pilar Peradaban

Dengan adanya program tersebut dirinya berharap dapat terus berlanjut pihaknya juga meminta kepada orang tua agar lebih peduli lagi terhadap tumbuh kembang anak serta selalu memperhatikan sekeliling si anak karena kejahatan itu justru muncul dari orang-orang terdekat.

REPORTER : YOPI SETYABUDI

EDITOR       : DICKY ZULKIFLY