Presiden Apresiasi Pegiat Literasi
JAKARTA, headlinejabar.com
Presiden Joko Widodo siang ini, bertemu dengan para pegiat literasi di Istana Negara, Jakarta,Presiden sangat mengapresiasi upaya mereka untuk membangun bangsa.
Sebagai seorang Kepala Negara yang memberikan perhatian besar pada budaya membaca masyarakatnya, pertemuan dengan para pegiat literasi tersebut disambut dengan sukacita. Apalagi ketika mendengar upaya-upaya yang mereka lakukan untuk menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia. Hal tersebut seperti disampaikan dalam rilis Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
“Senang sekali, berbahagia sekali, pada siang hari ini saya bisa bertemu dengan Bapak/Ibu, dengan saudara-saudara sekalian yang saya sudah mendengar beberapa kisah perjuangan semuanya terutama dalam mendorong, membuat masyarakat kita menjadi lebih pintar, lebih cerdas, dan lebih terbuka wawasannya dengan cara-cara memberikan bacaan, membaca buku. Saya kira ini sebuah kegiatan yang memang di tempat mana pun sangat diperlukan oleh anak-anak kita,” ujar Presiden.
Dalam acara pertemuan itu, turut dihadirkan di halaman Istana Negara kendaraan-kendaraan yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mampu menjadi sebuah perpustakaan keliling yang menjajakan buku-buku untuk dapat dibaca anak-anak. Presiden Jokowi sendiri terkesan dengan kreativitas yang ditunjukkan para pegiat itu.
“Saya senang sekali bahwa cara-cara menyampaikan buku-buku itu ada yang lewat perahu, ada yang naik bemo, ada yang kuda, ada yang jualan jamu, ada yang apa lagi? Macam-macam saya dengar. Sangat bagus sekali karena ini memang diperlukan sekali karena tidak hanya masalah akses pendidikan pada anak-anak kita tetapi bahwa akses terhadap buku-buku bacaan ini sangat penting,” ucapnya.
Presiden pun ingin mendengar langsung dari para pegiat mengenai upaya-upaya yang telah mereka lakukan selama ini. Baginya kisah mereka itu dapat menjadi sebuah inspirasi bagi pegiat-pegiat lainnya.
“Ini saya kira menjadi sebuah perjuangan yang harus diangkat sehingga tidak hanya seribu, tetapi bisa nanti berlipat-lipat sehingga anak-anak kita nanti betul-betul memiliki sebuah kesempatan membaca,” kata Presiden.
Presiden juga menjanjikan kepada para pegiat itu tambahan buku-buku untuk memperkaya koleksi bacaan yang mereka miliki.
“Sepulang ini nanti saya juga minta Pak Menteri untuk nanti ditambahi oleh-oleh buku yang sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Misbach Surbakti, seorang guru SMP asal Manokwari menceritakan pengalamannya mengapa ia menjadi pegiat literasi. Bermula dari kemampuan membaca yang sangat rendah dari siswa baru SMP, Misbach mengajak guru-guru untuk keluar masuk kampung dengan membawa buku di dalam noken (kantung).
“Harapannya membawa dampak pada anak-anak. Tanpa maksud mengajari dan menyalahkan siapapun. Sebab kalau hanya mencari siapa yang salah seperti mengurai benang kusut yang sudah puluhan tahun,” ucap Misbach.
REPORTER : YUSUF STEFANUS
EDITOR : DICKY ZULKIFLY