Presiden: Anak-anak Mesti Jadi Duta Anti Narkoba

SOLOheadlinejabar.com

Dalam kunjungan kerja Presiden, penyalahgunaan narkoba yang mengancam masa depan anak bangsa membuat pemerintah tidak berdiam diri. Beragam upaya dilakukan pemerintah guna menjauhkan anak-anak Indonesia dari bahaya narkoba, pornografi, dan kekerasan.

Dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo terlebih dahulu menghadiri sosialisasi bahaya narkoba, pornografi dan kekerasan pada anak yang dihelat di GOR Manahan, Solo, Jawa Tengah. Dalam arahannya, dikutip dari rilis Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan melawan narkoba.

Baca Juga  Presiden Jokowi Bertemu Pimpinan Ormas Islam

“Saya ingin kita memagari diri sendiri, keluarga, teman sekolah, di kampung, di kota, supaya kita semua terhindar dari narkoba. Semua harus bersama bergerak, tidak mungkin pemerintah hanya sendiri. Harus berani mengatakan tidak pada narkoba,” kata Presiden kepada para pelajar yang menghadiri acara tersebut.

Bahkan berdasarkan data yang diterimanya, saat ini 40-50 orang di Indonesia meninggal akibat penyalahgunaan narkoba. Selain itu, dalam dua tahun ini, pemerintah juga dengan tegas menegakkan hukuman bagi setidaknya 18 bandar narkoba. Meski demikian, hal itu belumlah cukup. Presiden pun meminta masyarakat dan anak-anak untuk turut bertindak selaku duta antinarkoba.

Baca Juga  Bandar Udara Internasional Kertajati Bisa Dipakai Mudik Lebaran Tahun Ini

“Masyarakat harus bergerak, anak-anak semua harus jadi duta anti narkoba agar kota, lingkungan kita, keluarga kita tidak terkena narkoba,” ucap Kepala Negara.

Pada kesempatan tersebut, Presiden dan Ibu Iriana memberikan kuis berhadiah sepeda tentang dampak penyalahgunaan narkoba.

Tampak hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, di antaranya Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca Juga  Semar Gugat, Pemerintah Tutup Mata. Terkait Sejarah Kelam, Soal Komunis?

REPORTER : YUSUF STEFANUS

EDITOR       : DICKY ZULKIFLY