Empat Pejabat ‘Istana’ Berebut Dukungan di Pilkada Purwakarta
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Empat pejabat ‘istana’ di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat, menyatakan diri siap maju dalam pemilihan umum kepala daerah (pilkada) 2018 mendatang.
Mereka di antaranya Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara, Sekretaeis Daerah Padil Karsoma, Asda II Endang Koswara dan Kepala BKPSDM Ruslan Subanda.
Keempatnya dianggap akan berdampak pada terkotak-kotaknya dukungan dari PNS di Pemkab Purwakarta.
“Kondisi ini sudah pasti terjadi. Mengingat keempatnya merupakan pejabat yang cukup berpengaruh. Pengkotak-kotakan di Pemkab Purwakarta tidak bisa dihindari. Hari ini, pelayanan publik yang menyangkut para pejabat tersebut sudah berbau kampanye,” ujar Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Purwakarta, Agus Sanusi, Selasa (18/4/2017).
Diakui Agus meski persentase jumlah PNS hanya sedikit dibanding jumlah pemilih, namun PNS tetap memiliki pengaruh besar di masyarakat. “Belum lagi sejumlah kepala desa yang sudah menyatakan dukungannya kepada salah birokrat tersebut, ini juga jadi permasalahan lain,” ucapnya.
Selain itu, dikhawatirkan ada intervensi terhadap PNS terutama pejabat eselon dari para birokrat yang bertarung itu. Misalnya iming-iming jabatan lebih baik atau jaminan jabatan langgeng. Ini bisa berdampak lebih fatal, jika pejabat itu terpengaruh hingga masuk ke dalam ranah politik praktis.
“Idealisme pejabat ini sebisa mungkin harus dijaga. Mau siapa pun yang jadi Bupati, kalau memang kinerja bagus pasti dipertahankan atau dipromosikan,” katanya.
Padahal, netralitas PNS dalam pilkada merupakan keharusan. Meski netralitas itu semu karena tetap punya hak pilih namun kerentanan terlibat politik praktis sangat rawan. Untuk itu, peran Inspektorat setempat sangat penting guna mengawasi gerak-gerik PNS di Purwakarta.
“Boleh saja PNS terkotak-kotak soal ketertarikan memilih salah satu calon, tapi jangan sampai secara terang-terangan mendukung atau terlibat dalam pemenangan salah calon. Itu jelas pelanggaran. Termasuk para kepala desa,” demikian Agus Sanusi.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY