Masyarakat Peduli Cirata Tolak Petani KJA Pindahan Jatiluhur

PURWAKARTAheadlinejabar.com

Masyarakat Peduli Cirata (MPC) menolak keras perpindahan petani keramba jaring apung (KJA) Ir H Djuanda Jatiluhur ke Waduk Cirata.

Penolakan bukan hanya dilayangkan untuk para petani KJA eks Bendungan Jatiluhur saja. Melainkan petani KJA asal Bendungan Saguling dan yang lainnya.

Dalam spanduk yang tertera tiga logo instansi pemerintah mulai Kementerian Perhubungan, PT PJB BPWC dan Pemrpov Jawa Barat itu bertuliskan “Menolak Kehadiran Kolam Jaring Apung (KJA) Perpindahan dari Waduk Jatiluhur, Saguling & lainnya”.

Baca Juga  Bupati Purwakarta Inisiasi Kualitas Sapi di Purwakarta

“Sanksi Pembongkaran Akan Dilakukan oleh Aparat yang Berwenang” penegasan spanduk tersebut.

Spanduk tersebut tertera di sejumlah titik dermaga dan tempat pelelangan ikan Waduk Cirata. Salah satu yang terpantau, spanduk terpampang di Dermaga Cirata Talaga Bodas, Desa Tegal Datar Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

“Ini spanduk sudah terpasang hampir dua minggu semenjak ada penertiban KJA Jatiluhur,” kata Adang (40), warga Desa Sinargalih Maniis, Selasa (11/4/2017).

Meski tidak mengetahui secara pasti siapa pemasang spanduk itu, Adang dapat memastikan tujuan dari pemasangan spanduk mempertegas penolakan keras para petani KJA baru.

Baca Juga  KPK Supervisi Pembangunan di Purwakarta

“Yang pasti petani di sini khawatir adanya perpindahan dari Jatiluhur,” kata Adang.

Secara personal, dirinya tidak keberatan dengan adanya spanduk itu. Apalagi, spanduk cenderung sebagai antisipasi adanya pindahan petani KJA eks Jatiluhur dan Saguling. Jika itu terjadi, akan terjadi penumpukan KJA di Waduk Cirata.

“Saya sebagai warga di sini keberatan lah jika banyak petani yang pindah. Imbasnya bisa sama ditertibkan kayak tempat lain. Di sini sudah melebihi kapasitas,” katanya.

Baca Juga  Peringati HUT ke-14, Ribuan Massa GMBI Konvoi Keliling Kota Karawang

H Sanim (30) Petani KJA Cirata menambahkan, jika tidak ada antisipasi, dapat dipastikan jumlah KJA di waduk perbatasan Purwakarta, Cianjur dan Bandung Barat ini akan membeludak. 

Untuk itu, dirinya mengaku setuju serta akan turut andil dalam penolakan KJA baru. “Saya sepakat dan menolak keras jika ada petani dari Jatiluhur yang pindah ke Cirata,” katanya.

EDITOR : DICKY ZULKIFLY